Skip to main content

Penyebab Rasa Kantuk Pada Saat Bekerja

Meskipun mengantuk di siang hari merupakan hal yang wajar namun sedapat mungkin rasa kantuk tersebut jangan sampai mengganggu aktivitas anda. Supaya dapat menentukan solusi untuk menghindari kantuk yang berlebihan di siang hari, anda harus mengetahui apa penyebabnya. Apa penyebab kantuk berlebihan di siang hari? Berikut beberapa penyebab umum rasa mengantuk di siang hari.




1. Narkolepsi
Narkolepsi adalah salah satu penyebab umum kantuk di siang hari. Narkolepsi adalah gangguan syaraf yang menyebabkan seseorang mengalami dorongan untuk tidur di siang hari. Narkolepsi juga dapat menyebabkan halusinasi dan kehilangan tonus otot.



2. Penggunaan Obat
Rasa kantuk dapat disebabkan karena mengkonsumsi obat tertentu. Beberapa jenis obat menyebabkan kantuk seperti obat penenang, pengendur otot, pil penghilang nyeri dan obat alergi.  Jika obat ini ditelan siang hari maka dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari.



3. Susah Tidur
Orang yang kurang tidur seringkali merasa mengantuk di siang hari. Kesibukan masyarakat modern dapat menyebabkan sulit tidur. Faktor-faktor seperti stress, lingkungan tidur yang tidak nyaman, dan gangguan kesehatan dapat menyebabkan insomnia ringan maupun berat.



4. Pola Hidup
Rasa mengantuk di siang hari  dapat disebabkan penerapan pola hidup yang kurang sehat. Kebiasaan  tidur terlalu larut dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Makan makanan yang tidak sehat dan terlalu banyak mengkonsumsi gula juga dapat menyebabkan kantuk saat gula dicerna.



5. Depresi
Hasil studi menunjukkan bahwa depresi berkaitan dengan rasa kantuk di siang hari. Rasa mengantuk di siang hari bisa jadi merupakan salah satu gejala depresi.



6. Hipersomnia
Hipersomnia  adalah gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem syaraf pusat dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Hipersomnia adalah penyakit yang jarang terjadi, dialami sekitar 5% dari penderita kantuk berlebihan di siang hari. Penderita hipersomnia mendapatkan cukup tidur di malam hari tetapi susah bangun dan terus merasa mengantuk di siang hari.



7. Over-Stimulasi
Stimulasi berlebihan (over-stimulasi) dari minuman yang mengandung kafein (misalnya kopi atau minuman energi) dapat menyebabkan susah tidur. Hal ini akan menyebabkan kantuk di siang hari.




8. Gangguan Ritme Sirkadian (Circadian Rhythm Disturbance)
Ritme sirkadian adalah siklus proses fisiologis makhluk hidup selama 24 jam yang mengatur perubahan fisik, mental, dan perilaku. Sel-sel syaraf dalam otak yang dikenal sebagai “suprachiasmatic nucleus” mengendalikan ritme sirkadian. Faktor alami seperti pelepasan hormon dan sinyal lingkungan (misalnya gelap atau terang) membantu mengendalikan ritme sirkadian. Jika ritme sirkadian terganggu misalnya pada orang yang mengalami perubahan waktu secara signifikan karena perjalanan atau bekerja shift malam, maka ia mungkin akan mengantuk di siang hari.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti