PENGARUH
PEMISAHAN HAK ALIRAN KAS DAN HAK KONTROL TERHADAP DIVIDEN
Baldric
siregar
STIE YKPN Yogyakarta
1.
Ringkasan
a. Menjelaskan apa yang diuji dalam
penelitian ini
Penelitian ini
bermaksud untuk memverifikasi fenomena pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol
atas kemungkinan terjadinya ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali
terhadap pemegang saham lain. Pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol serta
deviasi kedua jenis hak tersebut berimplikasi pada kemungkinan terjadinya
ekspropriasi dalam perusahaan. Ekspropriasi dilakukan oleh pemegang saham
pengendali untuk mendapatkan manfaat privat atas kontrol yang tidak dapat
dilakukan oleh pemegang saham minoritas. Ekspropriasi dapat dilakukan oleh
pemegang saham pengendali melalui kebijakan perusahaan. Salah satu kebijakan
penting dalam perusahaan adalah kebijakan dividen (Healy danPalepu, 1989).
b. Penelitian-penelitian sebelumnya
Penelitian
sebelumnya antara lain oleh La Porta et al. (1999) merupakan peneliti pertama
yang menelusuri kepemilikan perusahaan publik dengan konsep baru, yaitu
kepemilikan ultimat. Penelitian serupa dilakukan oleh Claessens et al (2000)
serta Faccio dan Lang (2002). Dengan konsep kepemilikan ultimat, ketiga
penelitian tersebut antara lain berhasil menunjukkan bahwa kepemilikan perusahaan
publik di hampir semua negara adalah terkonsentrasi, kecuali di Amerika
Serikat, Inggris, dan Jepang serta menunjukkan bahwa keluarga adalah pemegang
saham pengendali paling dominan. Easterbrook (1984), Jensen (1986), Gugler dan
Yurtoglu (2003), Carvalhal-da-Silva dan Leal (2004), Zhang (2005), serta Lefort
dan Walker (2005)
merupakan beberapa penelitian yang digunakan sebagai
referensi dalam penelitian ini.
c. Skema
Penelitian
d.
Alat Analisis yang digunakan
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, analisis
ini digunakan untuk menganalisis pengaruh atau beberapa variabel independen
terhadap suatu variabel dependen.
e.
Hasil uji
hipotesis
1)
Hipotesis
1
Hipotesis 1 memprediksi bahwa hak
aliran kas pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap dividen.
Hipotesis ini diuji dengan mengestimasi persamaan 1 sebanyak lima kali,
masing-masing untuk pisah batas 10% sampai 50%. Diprediksi bahwa α11, yang
merupakan koefisien hak aliran kas, adalah positif. Seperti tampak dalam tabel,
koefisien tersebut memiliki nilai t yang positif dan signifikan secara
statistis pada alpha 5% untuk semua pisah batas. Berdasarkan hasil pengujian
pada tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 berhasil didukung.
2)
Hipotesis
2
Dalam hipotesis 2
diprediksi bahwa hak kontrol pemegang saham pengendali berpengaruh negatif
terhadap dividen. Hipotesis ini didukung apabila koefisien α12 hasil
estimasi persamaan 1 adalah negatif dan signifikan. Seperti tampak pada Tabel
10, hasil estimasi persamaan 1 untuk lima kategori pisah batas menunjukkan
bahwa koefisien α12 adalah negatif dan signifikan secara statistis pada
alpha 5% (untuk pisah batas 40%, dan 50%) dan 10% (untuk pisah batas 10%, 20%,
dan 30%). Konsistennya hasil pengujian dalam lima kali estimasi ini menunjukkan
kuatnya dukungan terhadap hipotesis 2. Pengaruh negatif konsentrasi hak kontrol
terhadap dividen sejalan dengan argumen NEE.
3)
Hipotesis 3
a.
Hipotesis 3a
Memprediksi
bahwa pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham
pengendali terhadap dividen lebih besar apabila pemegang saham pengendali
terlibat dalam manajemen. Hipotesis ini diuji dengan mengestimasi persamaan 2.
Hipotesis ini didukung apabila berdasarkan hasil estimasi persamaan 2 tersebut
ditemukan bahwa δ13 adalah negatif. Hasil estimasi persamaan 2 pada Tabel
11 untuk berbagai pisah batas hak kontrol menunjukkan koefisien δ13 konsisten
negatif dan signifikan secara statistis pada alpha 5%. Dengan bukti empiris
tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 3a didukung secara statistis.
b.
Hipotesis 3b
Diprediksi bahwa
pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham pengendali
terhadap dividen lebih kecil apabila terdapat pemegang saham pengendali kedua
dalam perusahaan. Hipotesis ini diuji dengan mengestimasi persamaan 3.
Hipotesis ini didukung apabila hasil estimasi persamaan 3 menunjukkan bahwa
koefisien γ13
adalah positif. Seperti tampak pada Tabel 12, hasil estimasi
persamaan 3 menunjukkan bahwa koefisien γ13 konsisten positif dan
signifikan secara statistis pada alpha 10%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis 3b didukung secara statistis pada alpha 10%. Dukungan terhadap
hipotesis ini konsisten untuk estimasi pada setiap kategori pisah batas hak kontrol.
f.
Simpulan hasil penelitian
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terjadi
konsentrasi kepemilikan di tangan pemegang saham pengendali yang menyebabkan
meningkatnya konflik keagenan antara pemegang saham pengendali dengan pemegang
saham minoritas. Konsentrasi aliran kas merupakan insentif bagi pemegang saham
pengendali untuk menghindari tindakan ekspropriasi. Pernyataan ini didukung
oleh pengaruh positif konsentrasi hak aliran kas terhadap dividen. Hal ini
menunjukkan bahwa konflik keagenan antara pemegang saham pengendali dengan
pemegang saham minoritas dapat dikurangi apabila konsentrasi hak aliran kas
berada di tangan pemegang saham pengendali. Sebaliknya, konsentrasi hak kontrol
merupakan insentif bagi pemegang saham pengendali untuk mendapatkan manfaat
privat melalui ekspropriasi. Apabila terjadi konsentrasi hak kontrol, pemegang
saham pengendali melakukan tindakan ekspropriasi melalui dividen. Hal ini
didukung oleh pengaruh negatif konsentrasi hak kontrol terhadap dividen. Selain
dengan konsentrasi hak kontrol yang tinggi, keterlibatan pemegang saham
pengendali dalam manajemen akan meningkatkan konflik keagenan. Namun keberadaan
pemegang saham pengendali kedua dalam perusahaan dapat membatasi tindakan
ekspropriasi yang dilakukan oleh pemegang saham pengendali pertama. Kemampuan
pemegang saham pengendali kedua mengurangi tindakan ekspropriasi oleh pemegang
saham pengendali menyebabkan berkurangnya konflik keagenan.
2.
Motivasi
Penelitian
Penelitian ini
dimotivasi oleh ketertarikan peneliti atas masalah keagenan yang merupakan isu
sentral literatur keuangan. Masalah keagenan yang menonjol dalam perusahaan
dengan kepemilikan terkonsentrasi adalah konflik keagenan antara pemegang saham
pengendali dengan pemegang saham minoritas. Fenomena pemisahan hak aliran kas
dan hak kontrol terjadi karena adanyakonsentrasi kepemilikan perusahaan publik.
Fenomena ini muncul karena pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui perusahaan lain. Fenomena
tersebut hanya dapat diidentifikasi dengan penggunaan konsep kepemilikan
ultimat.
3.
Masalah Penelitian
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah apakah pemisahan hak aliran kas dan hak kontrol
menyebabkan terjadinya ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali melalui
dividen ?
4. Landasan
Teori
Landasan
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Agency Theory dan penelitian empiris.
5. Hipotesis
H1 : Hak
aliran kas pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap dividen.
H2 : Hak
kontrol pemegang saham pengendali berpengaruh negatif terhadap dividen.
H3a : Pengaruh
negatif cash flow right leverage pemegang
saham pengendali terhadap dividen lebih besar apabila pemegang saham pengendali
terlibat dalam manajemen.
H3b : Pengaruh
negatif cash flow right leverage pemegang
saham pengendali terhadap dividen lebih kecil apabila terdapat pemegang saham
pengendali kedua dalam perusahaan.
6. Karakteristik Desain Penelitian
a. Rantai Kausal dan Validitas Logika
Fenomena
berbagai perusahaan di Indonesia dapat dikendalikan oleh pemegang saham
pengendali yang sama adalah nyata. Fenomena pemisahan hak aliran kas dan hak
kontrol terjadi karena adanya konsentrasi kepemilikan perusahaan publik.
Fenomena ini muncul karena pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui perusahaan lain. Dalam
kepemilikan terkonsentrasi yang ditentukan berdasarkan konsep ultimat,
konsentrasi kepemilikan dapat berupa konsentrasi hak aliran kasdan konsentrasi
hak kontrol. Kedua konsentrasi tersebut dapat berbeda karena adanya mekanisme
peningkatan kontrol yang dilakukan oleh pemegang saham pengendali.
Pemisahan
hak aliran kas dan hak kontrol serta deviasi kedua jenis hak tersebut
berimplikasi pada kemungkinan terjadinya proses penggunaan kontrol untuk
memaksimumkan kesejahteraan sendiri dengan distribusi kekayaan dari pihak lain
(ekspropriasi). Ekspropriasi dilakukan oleh pemegang saham pengendali untuk
mendapatkan manfaat privat atas kontrol yang tidak dapat dilakukan oleh
pemegang saham minoritas. Ekspropriasi dapat dilakukan oleh pemegang saham
pengendali melalui kebijakan perusahaan. Salah satu kebijakan penting dalam
perusahaan adalah kebijakan dividen.
b. Pengendalian Variabel Extraneous
Pengendalian
variabel extraneous dalam penelitian ini antara lain dilakukan dengan
menyertakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan dan profitabilitas. Ukuran
perusahaan dikendalikan karena konflik keagenan pada perusahaan besar relatif
lebih tinggi. Perusahaan besar membagikan dividen lebih tinggi dari pada
perusahaan kecil untuk mengurangi masalah keagenan (Gaver danGaver, 1993).
Profitabilitas dikendalikan karena profitabilitas merupakan determinan penting
dalam penentuan pembagian dividen (Rajan dan Zingales, 1995).
c. Validitas Internal
Validitas internal
dalam penelitian ini cukup yaitu dilihat dari perioda waktu yang digunakan
selama lima tahun cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian.
d. Validitas Eksternal
Validitas
eksternal dalam penelitian ini cukup karena peneliti meneliti seluruh perusahaan
yang terdaftar di BEJ untuk periode tahun 2000 sampai dengan 2004, dimana
peneliti tidak membatasi jenis industri, ukuran perusahaan, dan konsistensi
terdaftar di bursa dalam pemilihan sampel dengan tujuan agar rantai kepemilikan
setiap kelompok bisnis yang lintas industri dapat di telusuri. Selain itu
persentase sampel sebesar 83,33 persen akan menguatkan validitas eksternal yang
pada akhirnya terkait dengan kekuatan generalisasi.
e. Pengumpulan dan Analisis Data
Data
yang diolah dalam penelitian ini adalah data kepemilikan, data akuntansi, dan
data pasar. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: laporan
keuangan tahunan, Depkeu RI, ISMD PPA UGM, dan website perusahaan.
f. Uji Statistik
Untuk menguji
hipotesis digunakan persamaan dari model regresi.
g. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan
Analisis Data
Masalah
penelitian dalam penelitian ini telah konsisten dengan hipotesis yang diujikan,
demikian pula dengan analisis data yang dilakukan telah konsisten dan sesuai
digunakan untuk pengujian hipotesis.
h. Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan
Hasil
pengujian telah konsisten dengan simpulan yaitu hasil pengujian hipotesis
pertama menunjukkan bahwa koefisien hak aliran kas memiliki nilai t yang
positif dan signifikan secara statistis pada alpha 5% untuk semua pisah batas,
sehingga dinyatakan hipotesis 1 berhasil didukung. Hasil pengujian hipotesis
kedua menunjukkan bahwa koefisien hak kontrol memiliki nilai positif dan
signifikan secara statistis pada alpha 5% (untuk pisah batas 40%, dan 50%) dan
10% (untuk pisah batas 10%, 20%, dan 30%), sehingga dinyatakan hipotesis 2
berhasil didukung. Hasil estimasi persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis
3a untuk berbagai pisah batas hak kontrol menunjukkan koefisien konsisten negatif
dan signifikan secara statistis pada alpha 5%. Dengan bukti empiris tersebut
dapat dinyatakan bahwa hipotesis 3a didukung secara statistis. Sedangkan
hipotesis 3b juga berhasil didukung secara statistis pada alpha 10% untuk semua
pisah batas dengan koefisien konsisten positif.
Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terjadi konsentrasi kepemilikan di tangan
pemegang saham pengendali yang menyebabkan meningkatnya konflik keagenan antara
pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas. Konsentrasi aliran
kas merupakan insentif bagi pemegang saham pengendali untuk menghindari
tindakan ekspropriasi. Pernyataan ini didukung oleh pengaruh positif
konsentrasi hak aliran kas terhadap dividen. Hal ini menunjukkan bahwa konflik
keagenan antara pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas dapat
dikurangi apabila konsentrasi hak aliran kas berada di tangan pemegang saham
pengendali.
Sebaliknya,
konsentrasi hak kontrol merupakan insentif bagi pemegang saham pengendali untuk
mendapatkan manfaat privat melalui ekspropriasi. Apabila terjadi konsentrasi
hak kontrol, pemegang saham pengendali melakukan tindakan ekspropriasi melalui
dividen. Hal ini didukung oleh pengaruh negatif konsentrasi hak kontrol
terhadap dividen. Selain dengan konsentrasi hak kontrol yang tinggi,
keterlibatan pemegang saham pengendali dalam manajemen akan meningkatkan
konflik keagenan. Namun keberadaan pemegang saham pengendalikedua dalam
perusahaan dapat membatasi tindakan ekspropriasi yang dilakukan oleh pemegang
saham pengendali pertama. Kemampuan pemegang saham pengendali kedua mengurangi
tindakan ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali menyebabkan berkurangnya
konflik keagenan.
i.
Implikasi Kebijakan
Ada
empat implikasi yang muncul dari temuan empiris dalam penelitian ini, yaitu
implikasi teori, implikasi akuntansi, implikasi kebijakan, dan implikasi
praktik. Implikasi teori terkait dengan fokus masalah keagenan. Implikasi akuntansi
terkait dengan persyaratan keberadaan kontrol dalam perusahaan. Persyaratan keberadaan
dominasi kontrol sangat menentukan dalam memperlakukan berbagai transaksi
akuntansi. Implikasi kebijakan terkait dengan pertimbangan realitas konflik
keagenan dalam keputusan dividen. Konsentrasi kepemilikan mampu mengurangi
sekaligus meningkatkan konflik keagenan antara pemegang saham pengendali dengan
pemegang saham minoritas. Implikasi praktik terkait dengan risiko ekspropriasi
bagi investor. Bagi penelitian selanjutnya, untuk menghasilkan pengujian yang
lebih robust, sebaiknya mengukur manfaat privat secara langsung berdasarkan
aktivitas ekspropriasi yang terjadi.
Comments
Post a Comment