Skip to main content

Ternyata Bersepeda Dapat Meningkatkan Prestasi Kerja

Manfaat bersepeda terhadap kesehatan, pasti sebagian besar dari Anda sudah mengetahuinya. Namun, tahukah Anda bahwa olahraga sepeda juga dapat meningkatkan prestasi kerja dan memudahkan perjalanan karier Anda?
Sebuah penelitian yang dihelat untuk merayakan Cycle to Work Day di Inggris ini, menguak delapan manfaat bersepeda pada kemajuan karier Anda. Berikut uraiannya:

1. Lebih semangat
Siapa yang butuh kopi? Mulailah hari Anda dengan bersepeda dan Anda pun akan merasa segar sekaligus bersemangat sepanjang hari. Menurut 77 persen pengendara sepeda mengatakan bahwa bersepeda ke kantor membuat mereka lebih fokus saat bekerja.


2.  Mudah memperoleh ide segar
Menurut penelitian, 55 persen responden dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa dengan bersepeda, pikiran mereka lebih terbuka sehingga memudahkan datangnya ide-ide segar yang berkaitan dengan profesi yang mereka jalani. Seluruh responden mengaku bahwa sejumlah ide terbaik terpikirkan saat sedang mengayuh sepeda.


3. Meningkatkan produktivitas
Penelitian baru membuktikan bahwa mereka yang bersepeda ke tempat kerja, terbukti lebih produktif daripada rekan-rekan kerja lainnya. Lebih dari dua pertiga (61 persen) pengendara sepeda mengakui bahwa mereka merasa lebih produktif.


4. Mendongkrak promosi karier
Sebuah penelitian membuktikan bahwa bersepeda dengan atasan lebih efektif dalam memudahkan Anda mendapatkan promosi karier. Sebanyak 39 persen pengendara sepeda mengakui, aktivitas positif ini jika dilakukan bersama atasan, tmembuat penilaian kinerja jadi lebih baik. Kemudian, sekitar 100 staf senior dan ketua tim kerja mengaku bahwa staf mereka yang paling berharga adalah yang menggunakan sepeda ke tempat kerja. Alasannya, mereka terbilang lebih produktif.


5. Mengatasi tekanan
Tempat kerja merupakan salah satu lingkungan yang penuh dengan rasa stres. Menurut pimpinan NHS, setidaknya satu dari lima orang menderita stres saat kerja. Namun, setelah menerapkan kegiatan bersepeda bersama, jumlah karyawan yang mengalami stres, menurun drastis. Setelah rajin bersepeda, sebanyak 82 persen merasa tidak terlalu stres, dan 46 persen lainnya mengaku lebih mampu mengatur beban kerja.


6. Menghalau rasa kesal dan sedih
Percaya atau tidak, bersepeda ke kantor merupakan cara praktis untuk membuat suasana hati merasa lebih positif. Hampir 90 persen dari pengendara sepeda setuju, mood mereka jauh lebih baik setelah bersepeda.


7. Tiba tepat waktu
Muak menunggu kemacetan lalu lintas atau angkutan umum yang selalu tiba terlambat? Cobalah mulai menggunakan sepeda sebagai alat transportasi ke kantor. Selain bebas kemacetan, juga mengurangi kemungkinan Anda datang terlambat ke kantor. Bersepeda merupakan solusi sederhana untuk mengurangi anggaran transportasi bulanan.


8. Memberikan keseimbangan hidup
Pada akhirnya, jika Anda merasa bahagia berada di rumah, kemungkinan juga akan bahagia berada di kantor. Hampir 90 persen dari pengendara sepeda mengatakan, perjalanan menuju rumah jadi terasa lebih menyenangkan karena terhindar dari kemacetan, sehingga setibanya di rumah, suasana hati pun lebih bahagia. Kemudian, 79 persen lainnya menyatakan memiliki hubungan yang lebih romantis dan harmonis dengan pasangan.

Sumber: Kompas

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti