“MISKOMUNIKASI
MENYEBABKAN TRAGEDI”
Ketika
manajer atau karyawan telah mengkomunikasikan informasi, miskomunikasi dapat
menciptakan masalah, tetapi kebanyakan peristiwa itu tidak menimbulkan akibat
yang serius atau tragis. Tetapi dalam industri penerbangan, miskomunikasi dapat
mematikan seperti gambaran berikut.
Alaska
Airlines jatuh di pantai California Februari 2000 dengan korban tewas 88 orang.
Penyidikan terhadap kecelakaan berfokus pada catatan perawatan tertulis yang
tidak diisi secara memadai.
Kemungkinan
kecelakaan terjadi karena hasil uji servis 1977 pada jackscrew pesawat bagian
dari stabilizer horizontal yang menjaga keseimbangan telah diubah, menjadikan
pesawat itu harus diservis ulang dengan cepat.
September
1977 Pesawat Garuda jatuh di hutan Sumatra .
Semua penumpang tewas. Penyebab bencana itu adalah pilot dan pengawas lalu
lintas udara kebingungan dengan kata “kiri” dan “kanan” saat pesawat mendekati
bandara dalam cuaca yang sangat buruk.
Pada
20 Desember 1995, American Airlines flight 965 mendekati bandara Cali , Kolumbia. Pilot
mengira mendengar kata “cleared as filed” yang artinya ia harus mengikuti
rencana penerbangan yang disusun sebelum meninggalkan Miami
atau “ cleared direct” yang artinya terbang langsung dari tempat anda berada ke
Cali , rute yang
sedikit berbeda dari rencana penerbangan. Pengawas bermaksud mengatakan
mengijinkan penerbangan itu “as filled” tetapi mengatakan “ cleared to Cali ”. Pilot
menterjemahkan sebagai ijin langsung. Ketika ia memeriksa kembali, pengawas
berkata “affirmative”. Pada pendekatan akhir ke bandara pesawat itu menabrak
gunung, dan menewaskan 160 penumpang.
Tahun
1993, pilot China yang menerbangkan pesawat MD 80 buatan AS berusaha mendarat
dalam cuaca buruk berkabut tebal di Urumqi, barat laut China, Mereka
dibingungkan oleh alarm radio dari sistem peringatan kedekatan dengan permukaan
tanah pada Jet itu, yang memperingatkan pilot bahwa mereka mendekati permukaan
tanah terlalu cepat. Sebelum jatuh, perekam di kokpit merekam seorang crew yang
berkata kepada yang lain dalam bahasa China : Apakah artinya “pull up”?
Pesawat itu menabrak pusat tenaga listrik dan jatuh, menewaskan 12 orang.
Tahun
1990, pilot di perusahaan penerbangan Kolombia Avianca berkata kepada pengawas
ketika mendekati bandara Kennedy New
York bahwa boing 707-nya “kehabisan bahan bakar”
setelah melakukan beberapa pola bertahan yang disebabkan cuaca buruk.
Pengawas
mendengar kata-kata itu di sepanjang waktu sehingga mereka tidak bertindak
apa-apa. Ketika pilot mengetahui ada masalah serius, mereka gagal menggunakan
kata kunci”darurat bahan baker” yang akan mendorong pengawas untuk mengarahkan
pesawat Avianca mendahului yang lainnya dan mendaratkannya secepat mungkin.
Selain
nada suara pilot tidak mampu menyampaikan kegawatan atau mendesaknya masalah
bahan baker kepada pengawas lalulintas Bandar udara. Para
pengawas di Kennedy sama sekali tidak mengerti krisis hebat yang dihadapi para
pilot itu. Jet kehabisan bahan baker dan jatuh 16 mil dari bandara menewaskan
73 orang.
Akhirnya,
bencana penerbangan terburuk dalam
sejarah terjadi pada tahun 1977 di Tenerife di
Kepulauan Kenari. Pada sore hari yang sangat berkabut, kapten pesawat KLM
mengira pengawas lalu lintas udara telah mengijinkannya lepas landas. Tetapi
pengawas itu hanya bermaksud memberikan perintah keberangkatan. Walaupun bahasa
yang dipakai pilot KLM Belanda dan pengawas Spanyol itu adalah bahasa Inggris,
aksen yang berat dan istilah yang tidak tepat membuat kebingungan. Boeing 747
KLM menabrak Pan Am 747 dengan kecepatan penuh di landas pacu – bencana yang
disebabkan oleh miskomunikasi yang menewaskan semua dari 583 orang.
Semua
contoh itu menggambarkan bagaimana miskomunikasi dapat menyebabkan akibat yang
tragis. Walaupun situasi kebanyakan komunikasi manajerial tidak sedramatis itu,
kenyataannya tetap bahwa komunikasi yang baik itu sangat penting bagi
keefektifan semua kelompok atau organisasi.
Pertanyaan
:
- Penghalang
komunikasi apakah yang anda lihat dalam contoh itu ? Bagaimana cara mengatasi penghalang
itu?
Jawab
:
-
Penghalang
komunikasi pada kasus di atas adalah :
(a) kurang
perhatian ; pada kasus Garuda, American Airlines, dan pesawat KLM di
Tenerife terjadi kesalahpahaman karena
baik pengawas maupun pilot tidak menyimak dengan benar pesan yang disampaikan,
(b) bahasa
; pada kasus Pilot China terjadi karena ketidakmampuan crew menterjemahkan arti
kata “pull up”.
(c) emosional
; pada kasus Kolombia Avianca, penekanan nada dalam penyampaian kondisi
darurat bahan bakar kurang mengekspresikan kondisi yang sebenarnya terjadi
sehingga terjadi salah interpretasi oleh pengawas bandara yang menyebabkan
kecelakaan terjadi.
- Cara mengatasi masing-masing kendala tersebut :
(a) kurang perhatian ; setiap pihak yang
terlibat dalam hal ini pilot dan pengawas bandara berkonsentrasi penuh pada apa
yang disampaikan pembicara dan mengkonfirmasi kembali bila perlu sehingga tidak
terjadi miskomunikasi yang menyebabkan tragedi.
(b) bahasa
; setiap pihak yang terlibat dalam hal ini pilot dan pengawas bandara hendaknya
menguasai bahasa inti dan istilah-istilah penting yang digunakan dalam
penerbangan. Kode dan pesan yang digunakan hendaknya seragam sehingga dapat
mengurangi miskomunikasi.
(c) emosional
; setiap pihak yang terlibat dalam hal ini pilot dan pengawas bandara harus
ekspresif dalam penyampaian pesan disamping menggunakan kode-kode baku dalam istilah
penerbangan.
- Akankah
komunikasi non-verbal memainkan peran dalam miskomunikasi antara pilot dan
pengawas lalu lintas udara? Jelaskan.
Jawab:
Komunikasi
non-verbal merupakan salah satu hal penting dalam miskomunikasi antara pilot
dan pengawas lalulintas udara. Hal ini berhubungan dengan salah interpretasi
terutama pada kondisi darurat. Komunikasi non-verbal dalam bentuk signal,
sandi, kode atau sejenisnya dapat membantu memberikan penekanan terhadap
informasi yang disampaikan secara verbal dari pengawas kepada pilot ataupun
sebaliknya sehingga miskomunikasi dapat diminimalkan.
- Bagaimana
menyimak secara aktif bisa mencegah kecelakaan itu? Uraikan.
Jawab:
Jika
setiap pihak yang terlibat dalam hal ini pilot dan pengawas bandara
memperhatikan secara seksama perintah-perintah dan informasi dalam penerbangan,
menguasai bahasa dan kode-kode baku
dalam istilah penerbangan, tetap tenang dan berkonsentrasi dalam menginterpretasikan
setiap informasi maka miskomunikasi dapat diminimalisasi sehingga bisa mencegah
terjadinya kecelakaan.
- Bahasa
dapat menjadi penghalang komunikasi. Apakah implikasi bagi para manajer
yang mengelola beragam kelompok kerja di mana karyawannya mungkin tidak
fasih berbahasa seperti bahasa asalnya?
Jawab
:
Peran komunikasi dalam
organisasi sangat penting. Seberapa jauh proses berkomunikasi itu berhasil
dengan baik sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku manajer sebagai
pengirim gagasan atau pesan, penerima pesan, media yang digunakan, teknologi
informasi yang ada, isi pesan dan cara pesan disampaikan serta suasana
komunikasi itu sendiri. Jadi walaupun karyawan dalam kelompok kerjanya tidak
fasih berbahasa seperti si manajer, tetapi komunikasi efektif tetap dapat
terjadi selama kedua belah pihak saling memahami dan berusaha menyatukan
persepsi terhadap suatu masalah (baik informasi disampaikan dengan menambah
bahasa non-verbal) sehingga tidak aka nada kesenjangan pemahaman antara manajer
dan karyawannya.
Comments
Post a Comment