Analisis Kandungan Informasi dan Efek Intra Industri Pegumuman Stock Split Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh
ANALISIS
KANDUNGAN INFORMASI DAN EFEK INTRA INDUSTRI
PENGUMUMAN STOCK SPLIT YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN
TIDAK BERTUMBUH
Luciana
Spica Almilia & Emanuel Kristijadi
(STIE Perbanas Surabaya)
MOTIVASI
PENELITIAN:
Terdapat beberapa motivasi dalam penelitian ini:
- Fenomena pemecahan saham yang dilakukan perusahaan, karena sebenarnya pemecahan saham tidak menambah ekonomis bagi perusahaan.
- Sedikitnya penelitian mengenai stock split dengan menggunakan koreksi beta.
- Pengumuman yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat memberikan reaksi positif ataupun negatif oleh perusahaan yang tidak mengumumkan suatu peristiwa yang berada dalam industri yang sama.
- Penelitian – penelitian terdahulu yang memberikan hasil yang berbeda.
- Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2003) dengan beberapa modifikasi.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis secara empiris mengenai information content dan intra industry. Analisis dalam penelitian ini meliputi tiga aspek: information content, risiko (beta) dan efek intra industri terhadap pengumuman stock split pada perusahaan yang bertumbuh dan tidak bertumbuh.
TEORI
- Trading range theory menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split karena didorong oleh prilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split, mereka dapat menjaga harga saham tidak terlalu mahal.
- Signalling theory menyatakan bahwa pengumuman stock split memiliki kandungan informasi (information content) pada harga saham.
- Efek Intra industri dimana terjadinya transfer informasi dari perusahaan yang mengumumkan peristiwa pada pihak lain yang tidak mengumumkan peristiwa yang berada dalam industri yang sama.
- Penelitian-penelitian sebelumnya
PERMASALAHAN
- Apakah terdapat kandungan informasi pada stock split?
- Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?
- Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan setelah pengumuman stock split antara perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?
- Bagaimana reaksi perusahaan non-reporter pada industri yang sama terhadap pengumuman stock split pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?
HIPOTESIS PENELITIAN
METODE PENELITIANPemilihan Sampel Penelitian
Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili kriteria yang ditentukan. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka terdapat 79 perusahaan bertumbuh dan 20 perusahaan tidak bertumbuh yang mengumumkan stock split pada tahun 1997 sampai dengan 2002. Sedangkan untuk perusahaan non-reporter yang dijadikan sampel sebanyak 166 perusahaan, yang terdiri dari 120 perusahaan non-reporter untuk perusahaan reporter bertumbuh dan 46 perusahaan non-reporter untuk perusahaan reporter tidak bertumbuh.
Sumber
Data
Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan periode
pengamatan mulai 1 januari 1997 sampai dengan 31 Desember 2002. Data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi :
- Data tanggal pengumuman stock split yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
- Data abnormal return saham harian yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
- Data beta koreksi harian yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
- Data tentang pengumuman spesifik perusahaan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Penentuan Periode Kejadian Tanggal yang dianggap sebagai event pengumuman stock split adalah tanggal saat perusahaan mengumumkan stock split. Tanggal ini selanjutnya dianggap sebagai t0. Berdasarkan tanggal pengumuman tersebut kemudian ditentukan periode jendela yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah event pengumuman stock split. Penentuan event period yang lebih lebar dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi yang dipengaruhi oleh pengumuman lain yang mungkin dilakukan oleh perusahaan selama event period tersebut.
HASIL PENELITIAN
Hasil
Pengujian Hipotesis 1 dan 2
Berdasarkan hasil uji yang telah
dilakukan, dapat memberikan bukti bahwa pengumuman stock split
mempengaruhi pasar untuk melakukan reaksi yang ditunjukkan dengan adanya abnormal
return negative baik pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh.
Hasil
Pengujian Hipotesis 3
Hasil pengujian abnormal return
diperoleh p-value sebesar 0,122 dengan nilai probabilitas lebih besar dari
tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan abnormal return pada saat pengumuman stock split antara
perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh.
Hasil
Pengujian Hipotesis 4 dan 5
Dari hasil pengujian beta untuk
perusahaan bertumbuh diperoleh p-value sebesar 0,109 dengan nilai probabilitas
lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat dismpulkan bahwa tidak
dapat perbedaan beta yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split
pada perusahaan bertumbuh.
Hasil pengujian beta untuk
perusahaan tidak bertumbuh diperoleh p-value sebesar 0,642 dengan nilai
probabilitas jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan beta yang signifikan pada saat
sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan tidak bertumbuh.
Hasil
Pengujian Hipotesis 6
Hasil pengujian beta untuk
perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh setelah pengumuman stock split
diperoleh p-value sebesar 0,027 dengan nilai probabilitas lebih rendah dari
tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
beta yang signifikan antar perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh. Perbedaan
beta yang signifikan setelah pengumuman stock split ini mengindikasikan
bahwa risiko yang ditanggung oleh perusahaan tidak bertumbuh lebih besar
dibandingkan perusahaan bertumbuh.
Hasil
Pengujian Hipotesis 7 dan 8
Pada hari sebelum pengumuman stock
split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh mengindikasikan adanya
kebocoran informasi yaitu investor perusahaan non-reporter sudah
mengetahui rencana stock split sebelum secara resmi di umumkan ke
masyarakat. Sedangkan pengumuman stock split yang dilakukan oleh
perusahaan tidak bertumbuh, tidak direaksi oleh perusahaan lain, dengan kata
lain pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak
bertumbuh tidak terjadi efek transfer informasi intra industry.
Hasil
Pengujian Hipotesis 9
Hasil pengujian abnormal return
diperoleh p-value sebesar 0,649 dengan nilai probabilitas lebih besar dari
tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan abnormal return pada saat t-1 pengumuman stock split
antara perusahaan 2 kelompok perusahaan non-reporter bertumbuh dan tidak
bertumbuh.
Hasil
Pengujian Hipotesis 10
Dari hasil regresi disimpulkan bahwa CAR
perusahaan non-reporter dipengaruhi oleh CAR perusahaan reporter pada
taraf signifikansi 10%. Berdasarkan nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa
semakin rendah CAR perusahaan reporter akan mengakibatkan semakin tinggi CAR
perusahaan non-reporter.
SARAN
Sebaiknya
untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode observasi dan perlu
dilakukan analisis lebih rinci terhadap sampel penelitian.
Comments
Post a Comment