Skip to main content

Analisis Kandungan Informasi dan Efek Intra Industri Pegumuman Stock Split Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI DAN EFEK INTRA INDUSTRI  PENGUMUMAN STOCK SPLIT YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH
Luciana Spica Almilia & Emanuel Kristijadi
(STIE Perbanas Surabaya)


MOTIVASI PENELITIAN:
Terdapat beberapa motivasi dalam penelitian ini:
  1. Fenomena pemecahan saham yang dilakukan perusahaan, karena sebenarnya pemecahan saham tidak menambah ekonomis bagi perusahaan.
  2. Sedikitnya penelitian mengenai stock split dengan menggunakan koreksi beta.
  3. Pengumuman yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat memberikan reaksi positif ataupun negatif oleh perusahaan yang tidak mengumumkan suatu peristiwa yang berada dalam industri yang sama.
  4. Penelitian – penelitian terdahulu yang memberikan hasil yang berbeda.
  5. Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2003) dengan beberapa modifikasi.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis secara empiris mengenai information content dan intra industry. Analisis dalam penelitian ini meliputi tiga aspek: information content, risiko (beta) dan efek intra industri terhadap pengumuman stock split pada perusahaan yang bertumbuh dan tidak bertumbuh.

TEORI
  1. Trading range theory menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split karena didorong oleh prilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split, mereka dapat menjaga harga saham tidak terlalu mahal.
  2. Signalling theory menyatakan bahwa pengumuman stock split memiliki kandungan informasi (information content) pada harga saham.
  3. Efek Intra industri dimana terjadinya transfer informasi dari perusahaan yang mengumumkan peristiwa pada pihak lain yang tidak mengumumkan peristiwa yang berada dalam industri yang sama.
  4. Penelitian-penelitian sebelumnya

PERMASALAHAN
  1. Apakah terdapat kandungan informasi pada stock split?
  2. Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?
  3. Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan setelah pengumuman stock split antara perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?
  4. Bagaimana reaksi perusahaan non-reporter pada industri yang sama terhadap pengumuman stock split pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh ?

HIPOTESIS PENELITIAN
    Ha1 : Terdapat abnormal return disekitar tanggal pengumuman stock split yang dilakukan oleh  perusahaan bertumbuh.
      Ha2 : Terdapat abnormal return disekitar tanggal pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak bertumbuh.
        Ha3 : Terdapat perbedaan abnormal return pada saat pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh.
          Ha4 : Terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh.
            Ha5 : Terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak bertumbuh.
              Ha6 : Terdapat perbedaan risiko sistematis (beta) yang signifikan setelah pengumuman stock split antara perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh.
                Ha7 : Pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh mengakibatkan abnormal return yang signifikan pada perusahaan non-reporter dalam sub sector industry yang sama.
                  Ha8 : Pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak bertumbuh mengakibatkan abnormal return yang signifikan pada perusahaan non-reporter dalam sub sector industry yang sama.
                    Ha9 : Terdapat perbedaan abnormal return antara 2 kelompok perusahaan non-reporter pada periode yang mengakibatkan abnormal return yang signifikan.
                      Ha10 : Abnormal return dan karakteristik perusahaan reporter (diproksikan market to book ratio) berpengaruh terhadap abnormal return perusahaan non-reporter dalam sub sector industry yang sama.

                      METODE PENELITIANPemilihan Sampel Penelitian
                      Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili kriteria yang ditentukan. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka terdapat 79 perusahaan bertumbuh dan 20 perusahaan tidak bertumbuh yang mengumumkan stock split pada tahun 1997 sampai dengan 2002. Sedangkan untuk perusahaan non-reporter yang dijadikan sampel sebanyak 166 perusahaan, yang terdiri dari 120 perusahaan non-reporter untuk perusahaan reporter bertumbuh dan 46 perusahaan non-reporter untuk perusahaan reporter tidak bertumbuh.


                      Sumber Data

                      Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan periode pengamatan mulai 1 januari 1997 sampai dengan 31 Desember 2002. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
                      1. Data tanggal pengumuman stock split yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
                      2. Data abnormal return saham harian yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
                      3. Data beta koreksi harian yang diperoleh dari Indonesia Security Market Directory (ISMD).
                      4. Data tentang pengumuman spesifik perusahaan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

                      Penentuan Periode Kejadian  Tanggal yang dianggap sebagai event pengumuman stock split adalah tanggal saat perusahaan mengumumkan stock split. Tanggal ini selanjutnya dianggap sebagai t0. Berdasarkan tanggal pengumuman tersebut kemudian ditentukan periode jendela yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah event pengumuman stock split. Penentuan event period yang lebih lebar dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi yang dipengaruhi oleh pengumuman lain yang mungkin dilakukan oleh perusahaan selama event period tersebut.

                      HASIL PENELITIAN
                      Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan 2

                          Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, dapat memberikan bukti bahwa pengumuman stock split mempengaruhi pasar untuk melakukan reaksi yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return negative baik pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 3
                                  Hasil pengujian abnormal return diperoleh p-value sebesar 0,122 dengan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return pada saat pengumuman stock split antara perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 4 dan 5
                                  Dari hasil pengujian beta untuk perusahaan bertumbuh diperoleh p-value sebesar 0,109 dengan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat dismpulkan bahwa tidak dapat perbedaan beta yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan bertumbuh.
                                  Hasil pengujian beta untuk perusahaan tidak bertumbuh diperoleh p-value sebesar 0,642 dengan nilai probabilitas jauh lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan beta yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan tidak bertumbuh.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 6
                                  Hasil pengujian beta untuk perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh setelah pengumuman stock split diperoleh p-value sebesar 0,027 dengan nilai probabilitas lebih rendah dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan beta yang signifikan antar perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh. Perbedaan beta yang signifikan setelah pengumuman stock split ini mengindikasikan bahwa risiko yang ditanggung oleh perusahaan tidak bertumbuh lebih besar dibandingkan perusahaan bertumbuh.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 7 dan 8
                                  Pada hari sebelum pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh mengindikasikan adanya kebocoran informasi yaitu investor perusahaan non-reporter sudah mengetahui rencana stock split sebelum secara resmi di umumkan ke masyarakat. Sedangkan pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak bertumbuh, tidak direaksi oleh perusahaan lain, dengan kata lain pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan tidak bertumbuh tidak terjadi efek transfer informasi intra industry.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 9
                                  Hasil pengujian abnormal return diperoleh p-value sebesar 0,649 dengan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return pada saat t-1 pengumuman stock split antara perusahaan 2 kelompok perusahaan non-reporter bertumbuh dan tidak bertumbuh.

                      Hasil Pengujian Hipotesis 10
                                   Dari hasil regresi disimpulkan bahwa CAR perusahaan non-reporter dipengaruhi oleh CAR perusahaan reporter pada taraf signifikansi 10%. Berdasarkan nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa semakin rendah CAR perusahaan reporter akan mengakibatkan semakin tinggi CAR perusahaan non-reporter.

                      SARAN
                      Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode observasi dan perlu dilakukan analisis lebih rinci terhadap sampel penelitian.












                        Comments

                        Popular posts from this blog

                        Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

                        Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

                        Dinamika Budaya Organisasi

                        DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

                        Makna Acintya Dalam Hindu

                        Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti