Pendahuluan
Bab ini membahas
masalah yang berkaitan dengan penjelasan perilaku sepanjang waktu dari
financial series seperti laba, penjualan, dan return to equity. Topik ini
penting karena peramalan memiliki peranan penting dalam konteks pengambilan
keputusan, seperti model penilaian ekuitas digunakan dalam keputusan investasi
dan pendekatan penilaian digunakan dalam keputusan akuisisi. Ramalan
berdasarkan analisis time-series merupakan sumber data yang penting dalam
pengambilan keputusan. Analisis time-series juga penting dalam evaluasi
lanjutan dari ramalan dan dalam revisi dari model yang digunakan dalam
peramalan.
Analisis time-series juga penting dalam berbagai
konteks non-peramalan seperti:
1.
Evaluasi kinerja
manajemen dimana yang menjadi perhatian penting adalah persentase perubahan
laba yang disebabkan karena faktor-faktor berorientasi non-perusahaan.
2.
Menguji dugaan bahwa
manajemen “memanipulasi” laba untuk menghindari pelanggaran persyaratan hutang
dalam perjanjian pinjaman bank.
3.
Mendesain komponen
“profit sharing” dari rencana kompensasi eksekutif dimana perhatian utama
adalah sharing risiko antara manajemen dengan pihak-pihak lain yang berhubungan
dengan perusahaan.
4.
Keputusan manajemen
dalam metode akuntansi alternatif dimana faktor penting adalah variabiliats
time-series dalam laba yang dilaporkan.
5.
Litigasi dimana dugaan
kelebihan laba dibuat dan perhatian utama adalah menjelaskan sumber laba yang
dilaporkan.
6.
Litigasi dimana operasi
bisnis diganggu oleh kebakaran atau pemogokan dan estimasi laba harus dibuat
yang terjadi “secara normal”.
Masalah-masalah dalam Menganalisis Data Keuangan
Time-Series
Suatu
time-series bersifat statis ketika properti statistik (seperti mean dan varian)
pasti konstan sepanjang waktu. Perubahan struktural bisa menyebabkan asumsi ini
menjadi validitas yang dipertanyakan. Perubahan struktural bisa dihasilkan dari
faktor-faktor seperti: (1) perubahan karena deregulasi pemerintah, (2)
perubahan dalam kompetisi, baik dari produk lain atau dari perusahaan baru, (3)
pengembangan teknologi yang secara substansial mengubah hubungan
biaya-volume-laba, (4) akuisisi atau divestitures.
Ada
dua pertimbangan yang mengimbangi ketika perubahan struktural. Untuk efisiensi
estimasi, diperlukan ukuran sampel yang besar. Dalam time-series, ini berarti
kembali ke periode waktu yang lama. Analisis visual akan sering
mengidentifikasi kemungkinan masalah perubahan struktural. Analisis statistik
bisa digunakan untuk menguji secara formal persamaan varian subperiode dari
seri yang diuji.
B.
Perubahan
metode akuntansi
Periode
waktu yang digunakan dalam model data akuntansi time-series biasanya memiliki
rentang dari 10 sampai 50 tahun untuk data tahunan dan 5 sampai 15 tahun untuk
data interim. Perubahan akuntansi yang dimaksud disini adalah perubahan
sukarela atau diwajibkan oleh badan regulator. Opsi yang tersedia dalam
analisis time-series ketika terjadi perubahan akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Opsi
satu: jangan membuat suatu penyesuaian pada asumsi bahwa perubahan bersifat
immaterial atau bahwa perubahan tersebut merupakan suatu respon tepat oleh
manajemen terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis yang melandasi.
2. Opsi
dua: menyimpan semua pengamatan dalam time-series, namun membuat penyesuaian
sehingga suatu kumpulan aturan akuntansi secara konsisten digunakan pada
time-series.
3. Opsi
tiga: hanya menguji pengamatan dalam time-series yang berasal dari metode
akuntansi yang sama. Opsi ini bisa dihasilkan hanya satu tahun pengamatan jika
terdapat perubahan berulang yang diwajibkan oleh badan regulator atau secara
sukarela dibuat oleh manajemen.
C.
Masalah
klasifikasi akuntansi
Perusahaan
memiliki fleksibelitas yang bisa dipertimbangkan pada waktu dari beberapa
kejadian dan dalam klasifikasi yang digunakan untuk menyajikan kejadian
tersebut dalam laporan keuangan. Seorang analis mungkin berharap mengadopsi
bentuk yang berbeda dari waktu atau klasifikasi kejadian dari yang disajikan
dalam laporan keuangan.
D.
Perlakuan
pengamatan ekstrem
Alat-alat
time-series terdiri dari stationarity, differencing, submartingales,
martingales, random walk, fungsi autokorelasi, dan variasi sampel dan
identifikasi model. Alat-alat ini bisa sangat sensitif pada pengamatan ekstrem
yang bisa terjadi dengan financial series seperti laba bersih dan laba bersih
pada ekuitas pemegang saham. Secara empiris, pengamatan ekstrim lebih mungkin
menjadi negatif daripada positif.
Pendekatan-pendekatan Analisis Time-Series
Paling tidak ada
tiga pendekatan untuk menganalisis data time-series yang bisa digunakan:
1.
Ekonomi. Ini bisa
melibatkan hipotesis ex ante mengenai bentuk sistematis yang diharapkan dalam
data time-series dan analisis ex post faktor-faktor kausal yang melandasi perilaku time-series.
2.
Visual. Ini melibatkan
plotting data dan selanjutnya mengkaji secara visual plot untuk suatu bentuk
sistematis.
3.
Statistical. Ini
melibatkan penggunaan alat statistik
seperti suatu autokorelagram untuk mendeteksi bentuk sistematis dalam
data.
Suatu segmen yang cukup besar dari
literature bermaksud untuk mengidentifikasi bentuk statistikal sistematis dalam
data keuangan time-series. Bentuk sistematis ini kemudian dimodel dan bisa
dieksploitasi untuk tujuan peramalan. Percobaan kecil dibuat untuk memberikan
suatu rasionalitas ekonomi untuk model statistik yang diuji.
Analisis
Ekonomi dari Data Time-Series
A.
Analisis
Faktor Kausal
Empat
kategori penting keputusan manajemen yang bisa mempengaruhi time-series dari
angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan adalah: (1) keputusan gabungan
bisnis, (2) keputusan pendanaan, (3) keputusan operasional, dan (4) keputusan
pelaporan keuangan. Percobaan dalam laporan tahunan untuk mengukur secara
detail dampak relatif dari setiap faktor-faktor terdahulu (dan kemungkinan
lain) adalah jarang.
B.
Seasonality
Ketidakpahaman
mengenai faktor-faktor yang melandasi angka-angka laporan keuangan yang
dilaporkan, bisa mempermudah penarikan kesimpulan dari angka-angka tersebut. Sebagai
ilustrasi, asumsikan seorang analis mengamati bukti kuat dari bentuk musiman
dalam laba interim yang dilaporkan dan penjualan perusahaan. Kemungkinan
sumber-sumber dari bentuk musiman ini adalah: (1) pengaruh tanggal kejadian,
(2) pengaruh cuaca, dan (3) pengaruh siklus pelaporan. Dua teori perhitungan
laba bersih interim dengan seasonality yang berlawanan adalah teori integral
dan teori terpisah. Pada teori integral, setiap periode interim diperlakukan
sebagai suatu bagian integral dari tahun fiskal. Ramalan dibuat pada awal tahun
fiskal dan biaya-biaya dialokasikan berdasarkan prediksi (atau aktual)
penjualan setiap periode interim. Pada teori terpisah, setiap periode interim
diperlakukan sebagai periode pelaporan independen. Pengeluaran yang dikeluarkan
selama periode interim dicatat sebagai biaya periode tersebut.
C.
Analisis
ex post versus analisis ex ante
Ketika
mencoba mengikuti faktor-faktor, sangat berguna untuk membedakan antara
analisis ex post (memahami apa yang terjadi) dengan analisis ex ante
(meramalkan apa yang akan terjadi). Ketika analis menghadapi ketidakpastian
mengenai bagaimana faktor-faktor kausal berinteraksi, secara khusus nilai
aktual faktor-faktor kausal akan tersedia dalam analisis ex post. Sebaliknya,
nilai aktual dari faktor-faktor kausal tidak akan tersedia dalam konteks ex
ante.
Manajemen Laba, Perataan, dan Big Bath
Perspektif umum
dalam laporan keuangan adalah perilaku manajamen “mengelola” atau “meratakan”
laba yang dilaporkan pada suatu waktu. Pada satu tingkatan, laporan ini sulit
untuk diungkapkan, namun pada tingkatan lain laporan manajemen laba atau
perataan laba lebih mudah diketahui.
A.
Area
intervensi manajemen potensial
Terdapat
banyak area dimana manajemen bisa secara sengaja menyajikan secara salah waktu,
jumlah, atau maksud dari transaksi atau kejadian dalam laporan keuangan.
Misalnya yang berhubungan dengan penjualan (waktu faktur, pesanan palsu,
penurunan mutu produk), dan berhubungan dengan biaya (membagi faktur, mencatat
pemabayaran dimuka sebagai biaya). Manajemen juga bisa menggunakan transaksi
substantive untuk mempengaruhi angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan,
misalnya biaya riset dan pengembangan atau anggaran eksplorasi.
B.
Keputusan
hukum dan regulator
Terdapat
area abu-abu antara manajemen laba yang ekstrim (melalui praktik bisnis) dan
manipulasi laba (melalui cooking the book/paper entrepreneurialism). Suatu
analisis yudisial dan keputusan regulator adalah salah satu cara untuk
memperoleh wawasan dalam praktik, yang beberapa pihak melihat sebagai bagian
luar dari area abu-abu dan dalam area cooking the books.
C.
Big
Bath
Satu
fenomena yang berhubungan dengan manajemen laba disebut dalam beberapa label
seperti big bath, clean sweep, clearing the decks, dan housekeeping. Tema yang
melandasinya adalah pada saat manajemen menghadapi tahun kerugian, langkah
tambahan diambil untuk menambah magnitude kerugian. Hasilnya adalah penurunan
besar pada laba yang dilaporkan dan diharapkan suatu peningkatan laba yang akan
dilaporkan pada tahun berikutnya.
Beberapa Komentar Umum
1.
Literatur mengenai
manipulasi laba atau perataan laba keduanya besar dan tersebar dalam beberapa
publikasi. Literatur ini termasuk: (a) artikel dalam koran keuangan (“Slick
Accounting Ploys Help Many Companies Improve Their Income: By Proper or Improper
Means, They “Manage” Earnings for the Desired Effect”; “Manipulating Profits:
How It’s Done”), (b) studi kasus individu yang menguji akun-akun keuangan
perusahaan selama periode pengujian, (c) studi riset empiris yang menguji
banyak sampel perusahaan yang menguji hipotesis dimana manajemen mencoba untuk
meratakan laba yang dilaporkan.
Beragam motivasi dari
perilaku manipulasi laba atau perataan laba telah diungkapkan misalnya: (1)
untuk mempromosikan suatu persepsi ekstenal bahwa perusahaan memiliki risiko
yang rendah, (2) untuk menyampaikan informasi yang relevan dengan prediksi laba
masa depan, (3) untuk memelihara kepuasan hubungan industrial, (4) untuk
meminimalkan pajak, (5) untuk mempromosikan suatu persepsi eksternal mengenai
kompentensi manajemen, dan (6) untuk meningkatkan pembayaran kompensasi
manajemen.
Comments
Post a Comment