Skip to main content

5 Tips Agar Kulit Tetap Kinclong Saat Traveling

Travel.detik.com Penting bagi traveler wanita untuk menjaga kulit agar tetap sehat selama traveling. Meski terpapar sinar matahari dan berada dalam cuaca yang berubah-ubah, kulit Anda bisa tetap kinclong dengan 5 tips ini. Apa saja?

Kesehatan kulit tentunya penting bagi para wanita, termasuk Anda yang suka traveling. Nah, jangan sampai agenda traveling membuat kulit Anda kusam dan tidak terawat. Jangan kuatir, tentu ada tips dan trik untuk menyiasatinya.

Setidaknya ada 5 tips agar kulit Anda tetap sehat selama traveling. Dihimpun detikTravel, Rabu (8/4/2015), berikut daftarnya:

1. Gunakan sunblock
Sublock alias tabir surya adalah benda wajib untuk dibawa setiap kali traveling. Sinar matahari memang menyehatkan, namun jika Anda terpapar terlalu banyak bisa menyebabkan kanker kulit. Sunblock juga menghindari kulit Anda terbakar matahari.

Perlu diperhatikan, gunakanlah sunblock sesuai kebutuhan. Misal, Anda bisa menggunakan SPF 30 untuk jalan-jalan di perkotaan. Gunakan sunblock SPF 50 untuk bermain-main di pantai atau tempat panas lainnya. Jangan lupa, sunblock untuk wajah dan tubuh berbeda
lho!

2. Banyak minum air putih
Air putih tak hanya menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi, tapi juga menjaga elastisitas kulit. Selama traveling, kulit Anda akan cenderung kering. Kulit yang terlalu kering, apalagi sampai mengelupas, bisa menyebabkan gatal dan tentunya tak sedap dipandang.

Oleh karena itu, bawalah botol air mineral ke manapun Anda pergi. Tentunya Anda tak mau mengalami kulit pecah-pecah di kaki atau bagian tubuh manapun bukan?

3. Makan buah-buahan
Mencicipi aneka kuliner jadi agenda wajib saat traveling. Tapi jangan lupa, tubuh Anda juga butuh asupan vitamin. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tapi juga kulit.

Makanlah buah setidaknya 1 kali setiap hari. Tak sulit mendapatkan buah segar, Anda tinggal pergi ke pasar tradisional atau membeli jus buah segar di pinggir jalan. Saat jalan-jalan ke Thailand misalnya, Anda bisa membeli sebotol jus jeruk peras atau jus delima murni.

4. Body butter
Ketika terus-menerus terpapar sinar matahari, besar kemungkinan kulit Anda akan semakin kering dan kurang cairan. Jika Anda biasa menggunakan body lotion, kali ini cobalah pakai body butter atau setidaknya body cream.
Body butter memiliki kandungan pelembab yang lebih banyak dibanding body cream, apalagi body lotion. Teksturnya lebih padat sehingga tempat body butter agaknya lebih kecil dibanding body lotion. Praktis untuk dibawa-bawa!

5. Istirahat cukup
Nah, ini dia hal sepele namun penting bagi traveler wanita. Saat perjalanan, usahakan tubuh Anda cukup istirahat. Tidurlah antara 6-8 jam sehari agar kulit tidak cepat keriput dan kering.

Sebelum tidur, usahakan bersihkan badan kemudian gunakan krim malam dan body butter. Ini agar Anda bangun dalam kondisi kulit lembab, tidak kering karena pendingin udara atau cuaca yang pengap. Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti