Skip to main content

6 Kesalahan Umum Saat Mandi yang Bisa Ganggu Kesehatan

Wolipop.detik.com Mandi, rutinitas harian yang tentu tidak pernah terlewatkan dan kelihatannya sederhana untuk dilakukan. Mandi membuat tubuh bersih, merasa segar dan meremajakan. Namun banyak orang memiliki kebiasaan mandi yang justru menimbulkan efek negatif daripada positif. Ya, masih banyak yang tidak tahu bagaimana membersihkan diri dengan cara yang benar, dan ini enam kesalahan yang paling umum dilakukan ketika mandi, seperti dikutip dari Health Me Up.

1. Keramas Setiap Hari
Sebagian orang merasa harus keramas setiap hari untuk menghindari rambut jadi berminyak dan lepek. Tapi semakin sering Anda keramas, rambut justru akan lebih berminyak. Selain membersihkan kotoran, sampo juga menghilangkan minyak alami dari rambut dan kulit kepala. Kekeringan pada rambut memicu kulit kepala untuk memproduksi lebih banyak minyak agar selalu terjaga kelembabannya. Alhasil, produksi minyak jadi berlebihan dan justru membuat rambut semakin berminyak dan menyebabkan ketombe. Sebaiknya cuci rambut Anda dua atau tiga hari sekali untuk memberi waktu bagi minyak agar bisa menyebar hingga ke ujung rambut, menutrisi
dan membuatnya sehat. 

2. Mandi Air Panas
Mandi air panas menimbulkan sensasi relaksasi yang menyamankan. Tapi jika setiap hari Anda mandi dengan air panas, kulit bisa menjadi rusak. Air panas bisa mengeringkan kulit dan rambut, mengikis minyak alami yang melembabkan kulit dan membuat pori-pori terbuka lebih lebar. Pori-pori yang membesar ini akan membuat kotoran dan bakteri lebih mudah menempel dan bersarang di kulit. Sebaiknya tidak terlalu sering mandi air panas. Selingi dengan air dingin atau air hangat.

3. Mengeringkan Rambut dengan Handuk
Menggosok-gosok rambut dengan handuk memang bisa lebih cepat membuat rambut kering, tapi kebiasaan ini berbahaya bagi rambut Anda. Perlu diketahui, rambut berada dalam kondisi paling rapuh dan rentan rusak ketika basah. Handuk yang teksturnya kasar bisa merusak folikel rambut dan membuat rambut rapuh hingga pecah-pecah. Setelah keramas, cukup tekan-tekan rambut menggunakan handuk, bisa juga membungkusnya selama beberapa menit, atau biarkan mengering secara alami.

4. Pakai Scrub Tiap Hari
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa kulit harus dibantu untuk regenerasi agar selalu terlihat segar dan muda. Salah satu caranya dengan mengelupas kulit menggunakan scrub setiap hari. Cara ini ternyata salah, menggosok tubuh dengan scrub setiap hari bisa mengikis habis sel kulit mati dan sebum. Padahal, sel kulit mati tidak seharusnya dikikis total karena berfungsi melindungi kulit dari faktor luar yang merusak. Selain itu sebum juga penting untuk menjaga kelembabannya. Jika semua itu disingkirkan, maka kulit akan menjadi kasar dan kering, memicu kulit untuk memproduksi minyak alami berlebihan. Lakukan eksfoliasi cukup seminggu sekali, lalu dilanjutkan dengan membalurkan minyak zaitun atau body lotion.

5. Bercukur Sebelum Mandi
Baik itu mencukur rambut tubuh, kumis, jenggot atau area intim, hindari melakukannya sebelum mandi karena bisa meningkatkan risiko ingrown hair (rambut tumbuh ke dalam) dan iritasi. Waktu terbaik untuk bercukur adalah setelah Anda mandi. Kucuran air akan melembutkan rambut, membuka pori-pori dan folikel sehingga permukaan kulit pun lebih lembut. Ritual bercukur jadi lebih mudah dan hasilnya bisa lebih halus serta licin.

6. Tidak Membersihkan Loofah dan Sikat Mandi
Loofah dan sikat tubuh biasanya digunakan agar kulit lebih bersih sekaligus sebagai eksfoliasi ringan pada kulit. Banyak orang yang tidak membersihkan peralatan mandi ini setelah dipakai dan itu bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Peralatan mandi cenderung lembab dan menjadi tempat favorit bakteri serta kuman bersarang. Belum lagi sel kulit mati yang menumpuk, akan membuat loofah atau sikat semakin tidak higienis. Menggunakan peralatan mandi yang kotor bisa menyebabkan iritasi kulit mulai dari gatal, merah-merah hingga infeksi. Cucilah peralatan mandi Anda setelah 3-4 kali pemakaian dengan cara direndam dalam campuran air hangat dan deterjen.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti