Skip to main content

Gaya Hidup Sehat Dengan Jantung Yang Sehat

Rata-rata setiap tahunnya, penyakit jantung sudah menelan korban jiwa lebih dari 17 juta orang di seluruh dunia. Pada 2030, jumlah itu bisa mencapai 23 juta, menurut World Heart Federation.


Sebuah pepatah dari Ayurvedic: “Jika pola makan Anda salah, penggunaan obat-obatan juga tidak akan berhasil, dan jika pola makan Anda benar, obat-obatan tidak akan diperlukan sama sekali.”

Penyakit kardiovaskular ini termasuk salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Meski obat dan jenis perawatan sudah banyak muncul untuk mencegah penyakit jantung, gaya hidup kita tetap memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan holistik pikiran dan tubuh kita.

Gaya hidup kita memang mempengaruhi jantung. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan gaya hidup dan kebiasaan untuk tetap sehat. Berikut adalah beberapa cara untuk memiliki gaya hidup jantung sehat dari Boldsky.com:


1. Pola makan seimbang: Pola makan yang seimbang mampu menjaga kita sehat walafiat. Setiap gigitan dari makanan jantung sehat bisa memberikan dosis kuat fitonutrien, yang bisa mencegah penyakit jantung. Diet yang kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, makanan tinggi serat, protein dan produk susu bebas lemak atau rendah lemak adalah kunci untuk memiliki gaya hidup jantung sehat. Cobalah konsumsi setidaknya 5 buah-buahan dan 5 sayuran berwarna dalam pola makan Anda. Brokoli, mentimun, bayam, jeruk, berry, wortel, paprika, kacang merah, kubis, pepaya dan dark chocolate mmapu membantu memiliki jantung sehat.

2. Hindari pesta: Say no to smoking and drinking! Ini memang hal yang sulit untuk dihindari, tetapi akan lebih sulit lagi untuk pulih dari serangan jantung atau stroke atau hidup dengan penyakit jantung kronis.

3. Bangkitkan diri dengan olahraga: Setiap latihan kardio selama 30-60 menit tidak hanya menyehatkan hati Anda, tetapi juga menanamkan banyak energi dan antusiasme, sehingga meningkatkan kepercayaan diri, membuat Anda aktif dan membentuk tubuh Anda. Jika Anda seorang pemula, perlahan-lahan mulailah dengan latihan kardio. Bahkan 10 menit olahraga dalam sehari bisa menawarkan banyak manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga dengan intensitas moderat (sedang) bisa mengurangi risiko meninggal di usia dini.

4. Mengurangi stres: Merasa stres? Stres adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan jantung. Tetap bahagia adalah salah satu cara terbaik untuk menangani stres. Hanya tersenyum dan tidak mengeluarkan uang! Semakin kita banyak tersenyum, semakin kurang kita merasa stres. Berikan waktu di ruang pribadi dan mengambil waktu untuk relaksasi. Bahkan, meditasi dan yoga bisa mengusir rasa stres.


5. Menjaga keseimbangan berat badan yang sehat: Hal ini membutuhkan waktu lama untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh dipenuhi dengan getaran positif. Yang paling penting, jantung Anda bekerja tanpa kenal lelah untuk Anda, tanggung jawab sama-sama terletak pada Anda untuk menjaga jantung Anda sehat. Menjadi bahagia dari dalam diri adalah hal yang penting! Buanglah rasa hawatir Anda dan biarkan jantung Anda bernapas dan berdetak dengan sukacita! 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bu...

Upacara Pitra Yadnya (Memukur) Menyucikan Roh Leluhur

Pelaksanaan upacāra Mamukur, seperti upacāra-upacāra Yajña lainnya disesuaikan dengan kemampuan Sang Yajamana, yakni mereka yang melaksanakan upacāra tersebut. Secara garis besar, sesuai kemampuan umat dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni yang besar (uttama), menengah (madhya) dan yang sederhana (kanistama). Pada upacāra Mamukur yang besar, rangkaian upacāranya terdiri dari: Ngangget Don Bingin, yakni upacāra memetik daun beringin (kalpataru/kalpavṛiksa) untuk dipergunakan sebagai bahan puṣpaśarīra (simbol badan roh) yang nantinya dirangkai sedemikian rupa seperti sebuah tumpeng (dibungkus kain putih), dilengkapi dengan prerai (ukiran/lukisan wajah manusia, laki/perempuan) dan dihiasi dengan bunga ratna. Upacāra ini berupa prosesi (mapeed) menuju pohon beringin diawali dengan tedung agung, mamas, bandrang dan lain-lain, sebagai alas daun yang dipetik adalah tikar kalasa yang di atasnya ditempatkan kain putih sebagai pembungkus daun beringin tersebut.

Penjelmaan Dewa Wisnu Turun Ke "Mercapada" Sebagai Awatara

1.    Matsya  Awatara   Awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa Dewanagari: मत्स्य‍‍ Ejaan Sanskerta: Matsya Golongan:  Awatara   Wisnu Untuk kegunaan lain dari Matsya, lihat  Matsya (disambiguasi) . Dalam ajaran  agama Hindu ,  Matsya  ( Dewanagari : मत्‍स्‍य; , IAST :  matsya ,  मत्‍ स्‍ य ) adalah  awatara Wisnu bahasa Sanskerta , kata  matsya  sendiri berarti ikan. Menurut  mitologi Hindu , Matsya muncul pada masa  Satyayuga , pada masa pemerintahan Raja  Satyabrata  (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu ), putra  Wiwaswan , dewa matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana  air bah  yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat  bahtera  besar. Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah  Nabi   Nuh , yang konon...