Kanker paru telah menjadi salah satu kanker yang paling banyak
terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan data Badan Kesehatan
Dunia atau WHO menunjukkan bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian
tersering di antara jenis kanker lainnya.
Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Merokok tetap menjadi faktor risiko paling utama, dan risiko ini akan
meningkat seiring meningkatnya batang rokok yang Anda isap tiap tahun.
Selain asap rokok, ada beberapa faktor lain yang turut menjadi pemicu
kanker paru. Baik yang berhubungan dengan asap rokok ataupun penyebab
yang berdiri sendiri seperti paparan radon, asbes, berilium, dan bahan
kimia lainnya, yang bisa saja terdapat di lingkungan sekitar Anda.
Dalam beberapa kasus, kombinasi berbagai jenis paparan lebih
berbahaya daripada paparan tunggal karena dapat menyerang paru-paru
secara bersamaan. Sekalipun asap rokok bisa menjadi penyebab paling
dominan, namun zat-zat beracun yang secara sengaja ataupun tidak masuk
ke dalam tubuh dapat menempatkan Anda pada risiko kanker paru. Zat
beracun dapat bekerja sama memicu kanker, sekaligus melemahkan sistem
kekebalan tubuh yang memungkinkan seseorang terkena kanker.
Bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Penelitian menunjukkan bahwa karsinogen ini dapat masuk ke dalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Beberapa bahan kimia ini dapat menyerang materi genetik di
dalam inti sel, yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dari sel tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan mutasi gen, yang kemudian dapat menyebabkan
kanker atau gangguan kesehatan lainnya.
Sayangnya, dari puluhan ribu bahan kimia yang digunakan saat ini,
hanya sebagian kecil yang pernah diperiksa terhadap pengaruhnya bagi
kesehatan. Bahkan, sebagian bahan kimia ini hanya diuji secara terpisah
sehingga belum dapat diketahui jika terjadi gangguan kesehatan akibat
paparan akumulatif.
Terdapat 4 tipe dasar interaksi berdasarkan efek yang diantisipasi akibat penyebab tunggal bahan kimia terhadap kanker:
- Aditivitas. Dapat terjadi ketika kombinasi dari dua atau lebih bahan kimia mempengaruhi respon seseorang. Contohnya, organofosfat insektisida diketahui berpengaruh terhadap konduksi saraf. Kombinasi dari dua insektisida organofosfat, sehingga tingkat toksisitas kombinasi ini pun sama dengan jumlah dari toksisitas keduanya.
- Antagonisme. Antagonisme bahan kimia terjadi ketika racun dalam obat-obatan mengenai tubuh. Contohnya, racun yang termakan dan masuk ke dalam tubuh akan terserap dengan adanya arang di dalam lambung.
- Potensiasi. Efek merugikan dapat terjadi ketika bahan kimia yang tidak memiliki sifat racun menjadikan bahan lain menjadi lebih beracun. Contohnya, kerusakan organ hati yang disebabkan oleh tetraklorida akan diperparah dengan hadirnya zat isopropanol.
- Sinergisme. Sinergi bahan kimia dapat terjadi ketika paparan satu bahan kimia tunggal menyebabkan peningkatan efek pada bahan kimia lainnya secara signifikan. Contohnya, paparan asap rokok dan asbestos menyebabkan peningkatan signifikan terhadap risiko kanker paru daripada hanya terpapar oleh salah satunya saja.
Dalam banyak kasus pada pasien kanker paru-paru, interaksi sinergi
bahan kimia ini cukup berpengaruh. Kata sinergi mengacu pada interaksi
dari dua atau lebih agen penyebab kanker sehingga jika dikombinasikan
efeknya jauh lebih besar daripada penyebab tunggal.
Sebagai contoh, efek kesehatan yang merugikan akibat penggunaan pestisida.
Tes lengkap dilakukan untuk menentukan apakah ada efek kesehatan yang
mungkin terjadi pada manusia dalam berbagai tingkat paparan pestisida.
Selama bahan kimia dalam makanan tetap di bawah tingkat aman yang
dianjurkan dinas kesehatan, makanan tersebut dianggap aman.
Dalam praktek pertanian normal, sangat jarang sekali petani
menggunakan satu jenis pestisida. Selain itu, pestisida yang digunakan
juga mengandung kombinasi dari berbagai bahan kimia yang belum diuji
keamanannya, sehingga, para petani juga rentan terhadap paparan bahan
kimia dalam pestisida ini.
Belakangan ini, efek gabungan dari karsinogen telah dikenal sebagai penyebab kanker paru-paru, di samping asbes dan radon. Sedangkan penyebab lain bisa diakibatkan oleh bahan arsenik, bis-chloromethyl ether, kromium, formaldehyde, radiasi pengion, hidrokarbon aromatik polisiklik, debu logam, dan vinil klorida.
Berikut ini tabel faktor risiko seseorang terhadap kanker paru-paru berdasarkan tingkat akitivitasnya.
Aktivitas | Risiko dalam prosentase |
---|---|
Perokok – kurang dari 1 bungkus per hari | 15 |
Perokok – lebih dari 2 bungkus per hari | 40 |
Perokok berat – telah 15 tahun berhenti | 4-8 |
Pekerja yang terpapar asbes bukan perokok | 5 |
Pekerja yang terpapar asbes dan perokok | 90 |
Emphisema, bronkitis kronis | 4 |
Perokok pasif | 1.2 – 1.3 |
Jika Anda memiliki faktor risiko terkena kanker paru, sekaranglah
saat yang tepat untuk hidup lebih sehat untuk mencegah serangan penyakit
ini. Keep healthy!
Comments
Post a Comment