Skip to main content

Manfaat Di Balik Segarnya Jeruk Nipis

Apa yang Anda rasakan saat mengonsumsi buah jeruk? Rasa yang segar dengan luapan semangat tentunya. Kandungan nutrisi buah citrus seperti jeruk telah dikenal di seluruh dunia. Buah jeruk dikenal sebagai buah yang kaya akan flavonoids, salah satu antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari penyakit berbahaya seperti kanker dan serangan jantung.

Manfaat-Sehat-di-Balik-Segarnya-Jeruk-Nipis

Kandungan flavonoids tertinggi buah jeruk berada di antara kulit dan buahnya yakni pada bagian mesocarp, yang menyerupai spons dan benang berwarna putih. Itulah mengapa bagian ini wajib Anda konsumsi saat Anda mengonsumsi buah jeruk.

Naringenin, adalah salah satu zat aktif yang ada dalam flavonoids yang terkandung dalam seluruh famili jeruk dan tomat. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan naringenin tersebut dapat mencegah pertumbuhan tumor dengan cara memperbaiki deoxyribose nucleic acid atau yang akrab disebut dengan DNA 


Sebuah percobaan yang dilakukan pada seekor tikus menunjukkan bahwa kandungan naringenin juga dapat membantu proses pembakaran lemak berlebih dengan cara menstimulasi metabolisme liver (organ hati). Naringenin juga diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (HDL).

Jeruk Nipis

Semua famili citrus memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesehatan. Salah satu jenis jeruk yang paling sering dikonsumsi adalah jeruk nipis. Meski tidak banyak yang mengonsumsinya secara langsung karena rasanya yang terlalu asam, sari jeruk nipis memiliki khasiat yang hebat bagi kesehatan, khususnya bagi Anda yang sedang mencari pengobatan herbal.

Sari jeruk nipis mengandung minyak limonene dan linalool, flavonoid seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Sedangkan jeruk nipis yang sudah matang memiliki kandungan synephrine dan N-methyltyramine, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C.
Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk meredakan batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.

Berikut 5 cara mengolah jeruk nipis menjadi obat herbal seperti dilansir kompas.com

  1. Mengatasi Wasir
    Ambil 10 gr akar pohon jeruk nipis. Cuci bersih lalu rebus dengan air mendidih selama 30 menit dan saring. Minum dalam keadaan hangat tiga kali sehari.

  2. Amandel
    Cuci 3 kulit jeruk nipis. Potong-potong menjadi bagian kecil lalu rebus dengan 2 gelas air mendidih hingga tersisa ¾ nya kemudian saring. Dalam keadaan hangat gunakan air tersebut untuk berkumur, 3-4 kali sehari.

  3. Meredakan Batuk 
    Siapkan segelas air hangat. Peras satu buah jeruk nipis dicampur dengan satu sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata dan saring. Minum 2-3 kali sehari untuk meredakan batuk Anda.

  4. Mencegah Bau Badan
    Potong satu jeruk nipis berukuran besar menjadi dua bagian. Olesi bagian dalam jeruk dengan kapur sirih. Oleskan di ketiak setelah mandi. Diamkan selama 5 menit lalu bilas.

  5. Meringankan Radang Tenggorokan
    Potong 3 buah jeruk nipis yang sudah masak lalu peras. Seduh sari jeruk nipis dengan air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu murni dan aduk rata. Gunakan ramuan ini untuk berkumur selama 2-3 menit saat air dalam keadaan hangat. Ulangi 3 kali sehari. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bu...

Upacara Pitra Yadnya (Memukur) Menyucikan Roh Leluhur

Pelaksanaan upacāra Mamukur, seperti upacāra-upacāra Yajña lainnya disesuaikan dengan kemampuan Sang Yajamana, yakni mereka yang melaksanakan upacāra tersebut. Secara garis besar, sesuai kemampuan umat dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni yang besar (uttama), menengah (madhya) dan yang sederhana (kanistama). Pada upacāra Mamukur yang besar, rangkaian upacāranya terdiri dari: Ngangget Don Bingin, yakni upacāra memetik daun beringin (kalpataru/kalpavṛiksa) untuk dipergunakan sebagai bahan puṣpaśarīra (simbol badan roh) yang nantinya dirangkai sedemikian rupa seperti sebuah tumpeng (dibungkus kain putih), dilengkapi dengan prerai (ukiran/lukisan wajah manusia, laki/perempuan) dan dihiasi dengan bunga ratna. Upacāra ini berupa prosesi (mapeed) menuju pohon beringin diawali dengan tedung agung, mamas, bandrang dan lain-lain, sebagai alas daun yang dipetik adalah tikar kalasa yang di atasnya ditempatkan kain putih sebagai pembungkus daun beringin tersebut.

Penjelmaan Dewa Wisnu Turun Ke "Mercapada" Sebagai Awatara

1.    Matsya  Awatara   Awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa Dewanagari: मत्स्य‍‍ Ejaan Sanskerta: Matsya Golongan:  Awatara   Wisnu Untuk kegunaan lain dari Matsya, lihat  Matsya (disambiguasi) . Dalam ajaran  agama Hindu ,  Matsya  ( Dewanagari : मत्‍स्‍य; , IAST :  matsya ,  मत्‍ स्‍ य ) adalah  awatara Wisnu bahasa Sanskerta , kata  matsya  sendiri berarti ikan. Menurut  mitologi Hindu , Matsya muncul pada masa  Satyayuga , pada masa pemerintahan Raja  Satyabrata  (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu ), putra  Wiwaswan , dewa matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana  air bah  yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat  bahtera  besar. Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah  Nabi   Nuh , yang konon...