Skip to main content

Manfaat Bersepeda (Gowes) Bagi Kesehatan

Bersepeda bisa dilakukan sebagai salah satu hobi atau olahraga. Selain menyenangkan dan tidak berat, bersepeda juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Berikut adalah manfaat kesehatan dari bersepeda, seperti dilansir oleh Times of India (10/04).



1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan virus. penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti berolahraga dan bersepeda bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih bugar. Selain itu, bersepeda juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap sel kanker dan tumor.

2. Kekuatan otot
Manusia memiliki beberapa ratus otot yang digunakan setiap hari untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Tak aktif selama satu minggu saja bisa menurunkan kekuatan otot sebanyak 50 persen dan merusaknya dalam jangka waktu yang panjang. Ketika berolahraga, otot akan semakin aktif. Ini membuat otot semakin kuat dan berfungsi secara efisien.



3. Sistem kerangka
Kerangka adalah bagian yang menunjang organ lain dalam tubuh, seperti otot, tendon, dan organ lainnya. Olahraga dan bersepeda bisa menguatkan tulang dan menambah fleksibilitasnya untuk bergerak. Bersepeda juga memiliki manfaat baik untuk kekuatan serta kepadatan tulang.



4. Kesehatan mental
Bersepeda memiliki efek yang baik untuk membuat seseorang menjadi tenang. Selain itu, bersepeda juga bisa menstabilkan tubuh secara fisik maupun emosional. Bersepeda bisa menurunkan kadar kecemasan, depresi, dan masalah psikologi lainnya. Selain itu, olahraga dengan bersepeda juga bisa menyeimbangkan hormon.



5. Oksigen dan sirkulasi
Oksigen penting untuk semua organisme hidup dan sangat penting untuk proses pernapasan manusia. SIstem pernapasan biasanya terganggu dengan kurangnya aktivitas. Bersepeda, salah satu aktivitas fisik yang bisa menguatkan otot pernapasan dan paru-paru sehingga bisa membuat sistem pernapasan lebih baik. Sistem pernapasan yang baik juga bisa meningkatkan jumlah energi yang dihasilkan oleh tubuh.



6. Penyakit jantung dan kardiovaskular
Jantung adalah salah satu organ penting pada tubuh manusia. Namun jantung juga bisa rusak akibat kurangnya aktivitas. Bersepeda adalah aktivitas yang paling baik untuk menjaga kekuatan dan kesehatan jantung. Semua faktor yang bisa mengarah pada serangan jantung bisa dikurangi dengan bersepeda. Bersepeda juga mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 50 persen.



7. Berat badan dan obesitas
Bersepeda adalah aktivitas ideal yang bisa menurunkan risiko kelebih berat badan dan obesitas hingga 70 persen. Dengan menurunnya berat badan, maka akan semakin mudah juga bagi tubuh untuk mengatur kolesterol. Rajin olahraga dan bersepeda di masa muda bisa menurunkan risiko obesitas di masa tua. Selain itu, dengan berat badan yang terjaga, sistem metabolisme juga akan ikut terjaga.
8. Tekanan darah
Bersepeda secara teratur bisa mencegah atau setidaknya mengurangi tekanan darah. Menjaga tekanan darah tentu penting untuk menghindari stroke atau kerusakan pada organ lainnya. Tekanan darah juga bisa diturunkan dengan menurunkan kecepatan detak jantung, yang bisa dilakukan dengan bersepeda teratur.

9. Kanker
Aktivitas fisik, seperti olahraga telah diketahui bisa menurunkan risiko kanker payudara, usus, prostat, dan pankreas. Kemungkinan besar, bersepeda juga bisa menurunkan risiko kanker paru-paru.


Ternyata, meski terlihat mudah dan remeh, bersepeda memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Jadi, tunggu apa lagi? Mulai biasakan untuk bersepeda secara teratur sekarang juga!


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti