Skip to main content

Tips Menikmati Liburan Sehat dan Menyenangkan

Liburan. Semua orang pasti menginginkannya? Tidak lama lagi kita akan sampai pada liburan lebaran yang cukup panjang. Biasanya orang mengisi liburan dengan bepergian bersama keluarga dan makan makanan yang enak-enak, apalagi setelah sebulan penuh berpuasa. Tentu ini akan menjadikan suasana liburan lebih menyenangkan.
7-Cara-ini-Bisa-Jadikan-Liburan-Anda-Sehat-&-Menyenangkan
Namun, apapun aktivitas liburan yang Anda lakukan, menjaga kesehatan adalah bagian terpenting yang patut Anda perhatikan. Rencana liburan akan berantakan jika tiba-tiba Anda jatuh sakit dan menghabiskan masa liburan dengan berbaring di tempat tidur.
Nah, agar liburan Anda lebih sehat dan mengasikkan, berikut 7 cara menjaga tubuh tetap sehat saat liburan.

Usir Jet Lag

Bepergian menggunakan pesawat membuat jam biologis tubuh berubah, baik karena pengaruh matahari dan penurunan daya tahan tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah berjemur sinar matahari selama 20-30 menit ketika Anda tiba di tempat tujuan dan jangan lupa untuk konsumsi suplemen melatonin di malam hari menjelang tidur.

Istirahat Cukup dan Tidur Nyenyak

Pastikan Anda tetap mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur yang nyenyak selama perjalanan maupun di tempat tujuan liburan Anda. Lepaskan alas sepatu Anda, lakukan perengangan dan beri kaki Anda pijatan ringan untuk mengendurkan otot dan melancarkan aliran darah di kaki. Istirahat beberapa menit, dan Anda siap untuk menikmati liburan.

Konsumsi Makanan Bergizi

Pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup. Siapkan buah-buahan dan sayuran segar yang praktis dan bisa dikonsumsi kapan saja. Buah dan sayuran kaya akan vitamin dan mineral penting yang dapat menjaga daya tahan tubuh dari perubahan cuaca dan perjalanan jauh.

Atasi Stres

Rencana liburan terkadang tidak semulus rencana awal karena tiap lokasi memiliki kendala tertentu, seperti mengantri keluar bandara, kemacetan lalu lintas dan kemungkinan hambatan lain. Dalam perjalanan sering terjadi hal tidak terduga yang membuat stres. Untuk mengatasinya carilah tempat yang tidak terlalu ramai, ambil napas panjang beberapa kali dan pikirkan hal positif. Habiskan waktu yang terbuang dengan mendengarkan musik, membaca atau hal lain yang Anda sukai.

Regangkan Otot Anda

Berlibur dengan kendaraan pribadi maupun menggunakan bus atau pesawat akan membuat otot-otot Anda tegang karena duduk terlalu lama. Lakukan peregangan dengan menggerakan otot yang terasa kaku.

Sediakan Snack

Rasa lapar tidak bisa dihindari dalam perjalanan jauh. Untuk itu bawalah snack sehat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah kering sebagai sumber energi sementara dan menahan rasa lapar.

Cegah Dan Atasi Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan seringkali menyebabkan rasa pusing dan mual. Cegah dan atasi hal ini dengan mengonsumsi jahe yang baik untuk mengatasi mual juga membuat badan terasa hangat.
Demikian 7 tips untuk tetap sehat selama bepergian saat liburan. Pastikan Anda tetap fit selama liburan lebaran tahun iniagar bisa menikmati meriahnya lebaran bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Selamat liburan sehat.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti