Skip to main content

Mencegah Ngantuk Saat Bekerja di Siang Hari

Mengantuk adalah hal yang wajar. Jika rasa kantuk tersebut berlebihan di siang hari maka hal ini dapat mengurangi produktivitas dalam bekerja dan menurunkan kreativitas dalam berkarya. Bagaimana cara mencegah kantuk di siang hari? Berikut beberapa tips mencegah mengantuk di siang hari yang dapat anda coba terapkan.




1. Dapatkan Tidur Malam yang Cukup
Salah satu penyebab utama orang mengantuk di siang hari adalah karena tidak cukup tidur pada malam sebelumnya. Rasa kantuk mengindikasikan bahwa tubuh kita memerlukan istirahat.



2. Buat Pola Tidur yang Sehat
Tidurlah secara teratur. Hindari kebiasaan tidur yang tidak baik seperti kamar yang tidak nyaman, menonton TV sambil tiduran di kamar, banyak minum sebelum tidur, dsb yang dapat mengganggu tidur.



3. Makan Makanan Sehat secara Teratur
Makanan yang tidak sehat dapat mengganggu kesehatan yang bisa menyebabkan susah tidur. Makan secara teratur membuat ritme jam biologis dalam tubuh lebih teratur termasuk  dalam pengendalian waktu tidur dan waktu bangun.



4. Berolahraga
Banyak sekali manfaat olahraga secara teratur termasuk membantu pola tidur yang sehat. Olahraga membantu tubuh lebih bugar di siang hari dan membantu istirahat yang cukup di malam hari.

5. Bekerja Secara Wajar
Mengantuk dan lesu dapat disebabkan karena otot dan syaraf mengalami kelelahan. Hindari pekerjaan yang terlalu berat, gunakan waktu istirahat kerja untuk rileks dan santai. Menatap layar komputer terlalu lama juga dapat menyebabkan kantuk. Usahakan mengambil waktu jeda jika anda bekerja didepan komputer.



6. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman untuk Beraktivitas
Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan. Lingkungan ruangan yang kurang penerangan cepat membuat mata lelah dan mengantuk. Linkungan kerja yang berisik atau terlalu lembab dapat membuat tubuh lebih cepat lelah.



7. Luangkan Waktu untuk Mengobrol
Mengobrol dapat menstimulasi otak tanpa membuat otak bekerja berat karena tidak membutuhkan konsentrasi. Mengobrol, bercanda, dan tertawa justru dapat membuat syaraf lebih rileks.

8. Hindari Stress
Badan lesu dan mata mengantuk adalah salah satu gejala stress. Hindari stress dengan cara posistif seperti menggerakkan badan, mendengarkan musik, bersenandung, dsb.



9. Nikmati Makanan atau Minuman yang Sehat
Kurang energi dapat membuat tubuh lebih cepat lelah dan mengantuk. Dapatkan tambahan energi dengan makan snack sehat seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, atau minum jus buah atau jus sayuran.


10. Jaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh
Beberapa jenis penyakit dan gangguan kesehatan dapat menimbulkan gejala mengantuk dan lesu. Segera Kunjungi dokter jika anda memiliki masalah kesehatan.




11. Minum Cukup Air
Dehidarasi dapat menyebabkan badan lesu dan lebih mudah mengantuk. Dapatkan cukup air untuk menghidrasi tubuh secara layak.

12. “Take A Nap”
Tidur sejenak selama 10 menit di siang hari dapat mengembalikan kesegaran tubuh dan menghilangkan kantuk. Tidur selama sepuluh menit di siang hari dapat menambah konsentrasi dan produktivitas.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti