Skip to main content

Nutrisi & Manfaat Alpukat bagi Kesehatan

Alpukat memiliki banyak nama. Ada yang menyebutnya alpukat, apokat atau avokad. Banyak manfaat dari alpukat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur.
Kenali-Kandungan-Alpukat,-Buah-yang-Bikin-Sehat-&-Cantik
Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat pada produk dari bahan kulit. Dan daging buahnya yang lezat diyakini khasiatnya terhadap kesehatan dan kecantikan karena kandungan nutrisinya yang melimpah.
Buah asal Amerika Tengah dan Meksiko yang memiliki nama latin Persea americana ini ialah tumbuhan penghasil buah yang kini banyak dibudidayakan di daerah tropis di dunia, termasuk di Indonesia. Buahnya memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Nutrisi & Manfaat Alpukat bagi Kesehatan


Kaya Vitamin
Vitamin C dan E dikenal sebagai antioksidan kuat. Vitamin C penting untuk membentuk kolagen, serat dan struktur protein, meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.


Sedangkan vitamin E selain membantu melindungi sel dengan aktivitas antioksidannya, juga dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit, sehingga kombinasi vitamin C dan vitamin E membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.
Tiap satu buah alpukat segar (jika diambil daging buahnya saja, tanpa kulit dan biji, beratnya sekitar 136 gram) mengandung 13.6 mg vitamin C (memenuhi 23% kebutuhan harian) dan 2.9 mg vitamin E (memenuhi 14% kebutuhan).

Kandungan vitamin B6 dalam satu buah alpukat segar mencapai 0,4 mg atau 18% dari kebutuhan harian kita. Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pre-menstruasi yang umumnya diderita wanita setiap bulan, juga membantu tubuh untuk mensintesis asam amino non esensial serta produksi sel darah merah.

Alpukat termasuk sumber vitamin K yang baik, dengan kandungan mencapai 28.6 mcg atau memasok 35% kebutuhan vitamin K sehari kita. Vitamin K penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah, juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

Folat merupakan koenzim penting dalam sintesa sel-sel baru. Satu buah alpukat segar mengandung 110.2 mcg atau memenuhi 27% kebutuhan folat sehari. Selain itu, kandungan asam pantotenatnya mencapai 1,9 mg (memenuhi 19% kebutuhan) yang berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A yang berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.

Satu buah alpukat segar juga mengandung 2.3 mg (memenuhi 12% kebutuhan) niasin (vitamin B3). Niasin memiliki keunikan di antara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptofan. Niasin juga membantu kesehatan kulit, sistem saraf dan sistem pencernaan.

Riboflavin (vitamin B2) membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia, di mana kandungannya mencapai 0,1 mg (memenuhi 8% kebutuhan harian kita).
alpukat

Kaya Mineral
Alpukat adalah sumber potasium (kalium) yang baik, yang berfungsi membantu mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Kandungannya dalam satu buah alpukat segar adalah 659.6 mg (memenuhi 19% kebutuhan).


Zat besi dan tembaga diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia. Dan dalam satu buah alpukat mengandung 0.68 mg besi (4% kebutuhan) dan 0.3 mg tembaga (12% kebutuhan). Alpukat juga kaya akan mineral mangan dan seng yang bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.

Kandungan mangan dalam satu buah alpukat adalah 0.1 mg (7% kebutuhan) dan mengandung 0.8 mg seng (memenuhi 5% kebutuhan seng sehari).

Buah alpukat juga mengandung 39.4 mg magnesium (memenuhi 10% kebutuhan) untuk memberikan kesehatan dan menguatkan tulang dan sendi. Tiap 100 gram alpukat juga mengandung 70.7 mg fosfor (memenuhi 7% kebutuhan fosfor kita sehari) yang fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi dan untuk sintesa DNA.


Kaya Lemak Baik
Alpukat memang mengandung lemak yang cukup tinggi, namun dalam bentuk lemak tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Kandungan asam lemak Omega 3 dalam tiap satu buah alpukat mencapai 150 mg dan 2297 mg asam lemak Omega 6.



Kaya Serat
Berbeda dari kebanyakan buah, alpukat mengandung gula buah atau fruktosa dalam jumlah kecil, tapi serat selulose yang melimpah. Serat ini baik juga untuk mengendalikan kadar gula darah. Dan di tiap satu buah alpukat segar mengandung 9.1 gram serat (memenuhi 37% kebutuhan).

Tip Memilih Alpukat

Sebaiknya jangan menilai kematangan buah alpukat dari warna kulitnya, karena buah alpukat yang berwarna lebih tua atau kecoklatan, belum tentu sudah matang. Cobalah tekan sedikit buah alpukat itu. Jika lebih lunak berarti sudah matang.

Sekarang Anda tahu, bahwa dengan menikmati kelezatan buah alpukat, kita juga akan mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan. Dan sebaiknya kita menyantap buah alpukat segar tanpa dimasak agar zat gizi dan senyawa fitokimiawinya menjadi tetap utuh.


Namun tetap harus diingat bahwa alpukat mengandung cukup banyak lemak yang bisa membuat berat badan tubuh kian bertambah, jadi konsumsilah secukupnya dan nikmatilah manfaatnya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti