Skip to main content

Partikel Asap Rokok Bisa Rusak DNA


TEMPO.CO Asap thirdhand, residu dari asap rokok yang menempel pada permukaan setelah asap rokok yang sebenarnya dibersihkan, ternyata dapat merusak sel-sel manusia. Para peneliti menggunakan dua tes laboratorium standar untuk menilai toksisitas asap thirdhand tadi. 

Mereka menunjukkan senyawa yang ditemukan dalam residu asap atau nitrosamine tembakau spesifik, secara signifikan merusak DNA dalam sel manusia. "Ini adalah studi pertama yang menunjukkan asap thirdhand adalah mutagenik dan menyebabkan kerusakan DNA,” kata peneliti Lara Gundel dari Lawrence Berkeley National Laboratory, California. “Ini dianggap sebagai salah satu langkah awal menuju kanker." 

Meskipun efek berbahaya dari merokok sudah dikenal, paparan asap tangan ketiga ini merupakan masalah kesehatan yang terabaikan. Asap ini seringkali meninggalkan bau pada pakaian dan rambut seseorang yang baru saja merokok. Bisa juga bau di ruangan tempat perokok tinggal. Bahan kimia nikotin tersebut tetap berada di lingkungan indoor, diserap dalam kain tirai dan karpet maupun permukaan benda lain.

Namun, sejauh mana bahan kimia yang menempel itu bisa berbahaya bagi orang-orang masih belum diketahui. "Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bagaimana beracun dan berbahayanya beberapa senyawa dalam asap tangan ketiga itu. Dan bagaimana mekanisme yang menyebabkan kerusakan," kata Gundel.

Dalam studi tersebut, para peneliti menempatkan strip kertas di ruang merokok. Beberapa sampel dibiarkan tertinggal selama 20 menit di ruangan itu. Setelah itu para peneliti mengukur residu yang mereka sebut "akut". Strip kertas lainnya ditinggalkan selama hampir 200 hari di ruang merokok yang berventilasi sehingga menciptakan kondisi "paparan kronis".

Para peneliti kemudian mengekstraksi bahan kimia dari strip kertas itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel kronis memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari residu asap tangan ketika daripada sampel akut. Sampel kronis juga menyebabkan tingkat kerusakan DNA lebih tinggi.

Salah satu karakteristik penting dari asap thirdhand adalah bahwa residu tersebut dapat berinteraksi dengan senyawa di udara seperti ozon dan menghasilkan racun baru. Sulit untuk mengatakan kapan waktu yang aman untuk memasuki tempat bekas digunakan merokok. Emisi asap rokok tampaknya terus bertahan di tempat itu untuk waktu yang lama.

Membersihkan rumah atau mobil yang telah digunakan untuk merokok tampaknya tidak memecahkan masalah. Studi selanjutnya harus menyelidiki efek nitrosamin dan senyawa lain yang ditemukan dalam asap tangan ketiga itu pada sampel darah manusia. Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Mutagenesis.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bu...

Upacara Pitra Yadnya (Memukur) Menyucikan Roh Leluhur

Pelaksanaan upacāra Mamukur, seperti upacāra-upacāra Yajña lainnya disesuaikan dengan kemampuan Sang Yajamana, yakni mereka yang melaksanakan upacāra tersebut. Secara garis besar, sesuai kemampuan umat dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni yang besar (uttama), menengah (madhya) dan yang sederhana (kanistama). Pada upacāra Mamukur yang besar, rangkaian upacāranya terdiri dari: Ngangget Don Bingin, yakni upacāra memetik daun beringin (kalpataru/kalpavṛiksa) untuk dipergunakan sebagai bahan puṣpaśarīra (simbol badan roh) yang nantinya dirangkai sedemikian rupa seperti sebuah tumpeng (dibungkus kain putih), dilengkapi dengan prerai (ukiran/lukisan wajah manusia, laki/perempuan) dan dihiasi dengan bunga ratna. Upacāra ini berupa prosesi (mapeed) menuju pohon beringin diawali dengan tedung agung, mamas, bandrang dan lain-lain, sebagai alas daun yang dipetik adalah tikar kalasa yang di atasnya ditempatkan kain putih sebagai pembungkus daun beringin tersebut.

Penjelmaan Dewa Wisnu Turun Ke "Mercapada" Sebagai Awatara

1.    Matsya  Awatara   Awatara Wisnu yang berwujud ikan raksasa Dewanagari: मत्स्य‍‍ Ejaan Sanskerta: Matsya Golongan:  Awatara   Wisnu Untuk kegunaan lain dari Matsya, lihat  Matsya (disambiguasi) . Dalam ajaran  agama Hindu ,  Matsya  ( Dewanagari : मत्‍स्‍य; , IAST :  matsya ,  मत्‍ स्‍ य ) adalah  awatara Wisnu bahasa Sanskerta , kata  matsya  sendiri berarti ikan. Menurut  mitologi Hindu , Matsya muncul pada masa  Satyayuga , pada masa pemerintahan Raja  Satyabrata  (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu ), putra  Wiwaswan , dewa matahari. Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana  air bah  yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat  bahtera  besar. Kisah dengan tema serupa juga dapat disimak dalam kisah  Nabi   Nuh , yang konon...