Skip to main content

10 Benda Kotor dan Penuh Kuman yang Kita Sentuh Setiap Hari

Dengan kemajuan ilmu kedokteran dan kesehatan, orang-orang kini mulai sadar tentang arti pentingnya kebersihan. Polusi udara yang menumpuk juga telah berperan terhadap kesadaran akan pentingnya kebersihan. Kebanyakan dari kita mencegahnya adalah dengan menggunakan hand sanitizer demi tetap menjaga tangan tetap higienis dan bersih.
 Namun terlepas dari berbagai ‘atribut’ kebersihan tersebut, tahukah bahwa setiap hari sebenarnya kita terjebak dalam siklus bersentuhan dengan benda-benda kotor dan penuh kuman? Dilansir Magforwomen, berikut 10 benda penuh kuman yang kita sentuh hampir setiap hari:

1. Dudukan Toilet
Yap, siklus dimulai ketika kita akan memulai aktovitas sehari-hari. Meski kita membersihkan permukaan dudukan toilet 2 minggu sekali atau lebih, penelitian menunjukkan bahwa ada sekitar 295 bakteri yang bisa ditemukan di setiap inci dudukan toilet!
2. Saklar Lampu
Saklar lampu merupakan sesuatu yang paling sering disentuh, baik di rumah ataupun tempat umum ketika ingin mematikan atau menyalakan lampu. Benda tersebut terlihat steril, namun itu adalah salah satu dari benda terkotor yang pernah disentuh banyak orang.
3. Uang
Semua orang suka uang dan mau tak mau pasti semua orang menyentuh dan menggenggamnya. Uang terus berpindah tangan, mulai dari penjaga kasir hingga pedagang di pinggir jalan. Tidak ada yang tahu dari manakah uang yang kita pegang itu berasal sebelumnya. Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa terdapat 135.000 bakteri yang ada dalam 1 lembar uang.
4. Keyboard Komputer
Zaman sekarang, tak ada orang yang tidak menyentuh komputer. Kebanyakan dari kita menghabiskan waktu di depa  komputer. Parahnya, terkadang kita lupa membersihkan bakteri dan kotoran di keyboard komputer setelah menggunakannya. Beberapa studi bahkan mengklaim bahwa kotornya keyboard sama dengan kandungan bakteri di dudukan toilet!
5. Wastafel Dapur
Kebanyakan wanita sulit untuk tidak menghabiskan waktu di wastafel dapur, baik itu mencuci piring atau sayuran. Bayangkan saja, sisa makanan, seperti daging, sayuran, dan lainnya tertampung di situ. Alhasil, bakteri pun mulai bermunculan. Untuk itulah sangat penting membersihkannya setiap hari.
6. Sponge Cuci Piring
Sponge cuci piring hampir selalu dalam keadaan basah setiap waktunya. Dan kotoran sisa-sisa makanan yang telah dibersihkan kebanyakan menyangkut di sela-sela sponge dan susah dibersihkan. Bayangkan seberapa banyaknya bakteri yang muncul. Coba panaskan sponge di dalam microwave selama 60 detik untuk terhindar dari kuman.
7. Handphone
Yap, di zaman serba maju seperti ini, sangat kecil kemungkinan kita akan meninggalkan handphone di rumah. Hampir setiap hari kita membawa dan bahkan menggenggamnya setiap hari. Studi yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa handphone adalah musuh baru bagi penggunanya. Karena panas yang dihasilkan dan uap air dari tubuh kita bisa menarik ribuan kuman dan kuman tersebut hinggap di ponsel kita, hiiii!
8. Bak Mandi
Meskipun lantai dan toilet sering dibersihkan, namun terkadang kita sulit untuk mencapai bagian dasar bak mandi sehingga malas untuk membersihkannya. Kuman dan bakteri di bak mandi tidak akan terdeteksi hingga akhirnya salah satu dari anggota keluarga terkena penyakit infeksi saluran kemih.
9. Remote TV
Ketika menonton tv, remote adalah benda yang tidak bisa lepas dari tangan kita. Anggota keluarga kita lainnya secara bergantian juga ikut menyentuh remote tv. Inilah yang akhirnya menyebabkan kuman dan bakteri bisa hinggap, entah dari tangan kita sendiri atau sang adik yang habis menyentuh tanah di luar rumah. Segera masukkan remote tv ke dalam daftar benda yang harus dibersihkan secara rutin.
10.  Troli Belanja
Troli belanja di supermarket disentuh oleh tangan yang berbeda-beda setiap harinya. Dari keringat-keringat di tangan orang yang menyentuh troli tersebut tentu saja bisa menimbulkan ribuan bakteri atau kuman, hiii.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti