Skip to main content

Gerakan Yoga untuk Redakan Stres dan Turunkan Tekanan Darah

Stres, kelelahan, nyeri punggung, hingga tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang sering kita alami akibat padatnya aktivitas sepanjang hari. Nah, ternyata ada satu gerakan yoga sederhana yang bisa Anda lakukan untuk meredakan semua itu.
Bridge Pose berasal dari bahasa Sansekerta yang disebut dengan Setu Bandha Sarvangasana, di mana Setu berarti bridge (jembatan) dan Bandha berarti lock (kunci), yang artinya dalam gerakan ini kita akan mengunci posisi tubuh dalam pose menyerupai jembatan (locked bridge).
Manfaat Bridge Pose
Secara umum yoga memang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kita, namun demikian gerakan yoga tertentu juga mampu memberikan efek terapi tertentu pula.Bridge Pose sendiri memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  • Peregangan untuk dada, leher, dan tulang belakang
  • Membuat otak lebih tenang dan membantu meredakan stres dan depresi
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan, paru-paru, dan tiroid
  • Membantu meredakan kaki yang lelah
  • Meredakan gejala pre-menopause dan ketidaknyamanan saat menstruasi
  • Mengurangi rasa cemas, keletihan, sakit kepala, sakit punggung, dan insomnia
  • Terapi yang baik untuk asma, tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan sinusitis
Cara Melakukan Bridge Pose
Tahapan Pelaksanaan:
  • Berbaringlah di atas matras dengan punggung menempel lantai.
  • Kedua kaki rapat dengan lutut tertekuk.
  • Kedua tangan di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap lantai.
  • Angkat pinggul ke atas, telapak kaki tetap menempel di lantai.
  • Satukan kedua tangan di bawah punggung.
  • Tahan posisi ini selama 30-60 detik. Hembuskan nafas dan perlahan-lahan turunkan tubuh kembali ke posisi semula.
Tip Bagi Pemula
Saat menarik bahu ke dalam, pastikan Anda tidak menariknya terlalu kuat karena dapat membuat leher terlalu meregang (overstretch). Lakukan semua tahapan gerakan ini secara lembut dan perlahan. Bagi Anda yang pernah mengalami cedera leher, ada baiknya menghindari gerakan ini atau mintalah bantuan dari instruktur atau guru Anda untuk melakukannya.

Nah, buat Anda yang sering mengalami stres, nyeri haid, ataupun kelelahan, cobalah melakukan gerakan simple ini di rumah dan rasakan manfaatnya bagi tubuh Anda! Selamat berlatih!

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti