Skip to main content

Elemen Feng Shui dalam Mendesain Toko

Jika saat ini sedang merancang desain tata letak toko, ingatlah beberapa tips berikut ini yang akan membawa feng shui toko yang hebat.

Pertama, Anda harus membiarkan pintu toko membuka ke ruang kosong kecil, yang tidak mempunyai kabinet, tirai atau furnitur yang menghalangi chi memasuki toko Anda.

Kedua, Anda harus memilih bentuk untuk lemari pajangan Anda sesuai dengan sudut tempat lemari itu berada. Pastikan Anda tidak menempatkan kabinet atau meja dengan sisi tajam yang mengarah ke pintu masuk.

Ketiga, jika Anda ingin pelanggan membeli produk Anda begitu Anda berhasil mengundangnya masuk, Anda harus merancang aliran lalu lintas dalam toko yang berliku, bukan bergerak lurus. Lalu lintas berliku sangat bagus untuk bisnis.

Yang tak kalah penting, selaraskan unsur bisnis Anda. Jika bisnis Anda adalah perhiasan, buatlah lemari pajangan Anda berkelok karena bisnis batu permata dan perhiasan merupakan unsur logam. Bisnis itu akan sangat beruntung karena bentuk yang berlekuk. Hindari merah dalam dekorasi karena api menghancurkan logam dan tidak bagus untuk bisnis itu. Energi tanah sebaliknya, akan menguntungkan Anda. Jadi, tempatkan benda dari tanah liat dan kristal.

Jika bisnis Anda adalah barang antik, dan tokoh-tokoh religius hendaknya diperlakukan dengan hormat. Misalnya, dengan menempatkan di atas meja--lebih tinggi dari orang-orang yang lalu lalang. Karena benda antik banyak memberi energi yin, buatlah toko Anda terang. Biarkan ada musik di toko, bahkan cat dinding dengan warna yang segar.

Bila Anda memiliki toko suvernir dari bahan kayu, untuk mengaktifkan chi keberuntungan dengan menempatkan tanaman lebat, boleh palsu, tetapi harus terlihat segar dan bersemangat. Tempatkan lampu terang di luar pintu masuk untuk menciptakan energi yang.

Satu upaya lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penghasilan dari toko Anda adalah bel berdenting. Pemilik toko bangsa Tionghia selalu tahu tentang keampuhan bel berdenting untuk menarik pelanggan. Bel logam kecil itu menciptakan chi baik tiap seseorang membuka pintu untuk masuk ke dalam toko, dalam proses membawa masuk keberuntungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan penghasilan toko.

Metode itu khususnya efektif untuk toko yang menjual barang-barang pribadi dan produk seperti toko permata, butik pria dan wanita dan toko aksesoris.

Bel berdenting dapat dibuat dari semua jenis logam. Untuk meningkatkan efektifitas bel, ikatkan pita merah untuk mengaktifkan energi yang intrinsiknya. Jumlah bel yang ideal adalah 6 atau 7. Meski begitu, kebanyakan pemilik toko hanya memiliki sepasang bel. Ada dua metode dalam menempelkan bel ke pintu, yaitu: bel dapat ditempelkan pada pegangan pintu di luar toko atau dapat ditempelkan di atas pintu sehingga jika pintu terbuka, belnya akan berbunyi. Pemilik toko Tionghoa juga sangat percaya pada penempatan cermin besar di dalam toko mereka. Itu tidak hanya menggandakan produk yang dipajang sehingga menyatakan kemakmuran toko yang memiliki persediaan banyak.

Cermin juga menciptakan banyak energi yang karena menggandakan aktivitas di dalam toko. Cermin melakukan hal hebat untuk penghasilan bisnis jika memantulkan mesin kas. Jangan menggunakan cermin tangan yang kecil.

Jika toko Anda mempunyai pilar, bungkuslah dengan cermin. Begitupun dengan lemari pajangan, bungkus dengan cermin. Jika mungkin, tempatkan cermin di dinding sekeliling toko, kecuali yang menghadap langsung ke pintu masuk. Dengan cara ini, semua produk yang dipajang akan dipantulkan oleh cermin. Semua pelanggan pun akan dipantulkan oleh cermin dinding. Itu menggandakan nasib baik.

Benda pembawa keberuntungan lainnya adalah katak berkaki tiga. Tempatkan katak berkaki tiga dekat pintu masuk, tapi menghadap ke dalam seolah-olah baru masuk rumah. Jangan biarkan katak itu menghadap langsung ke pintu. Itu melambangkan emas keluar dari rumah.

Tempat terbaik untuk katak adalah di sudut diagonal terjauh dari pintu depan. Taruh di bawah meja, di dalam lemari atau tersembunyi di bawah kursi dan furniture lain.

Simbol katak tidak boleh ditempatkan di dapur atau kamar mandi dan toilet. Tempat yang tidak bagus itu membawa katak menjadi ganas, bukannya membawa rezeki, Mereka cenderung menarik chi nasib buruk yang menyebabkan bencana pada energi toko Anda.

Sumber: Ciputra

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti