Skip to main content

Barang-barang Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala memang kerap menjadi masalah. Selain mengganggu produktivitas kerja, sakit kepala juga bisa mengganggu penampilan.
Banyak hal yang bisa menyebabkan sakit kepala datang. Tapi tahukah Anda bahwa benda-benda di sekitar kita yang sering kita gunakan juga berpotensi memicu sakit kepala? Berikut 6 benda yang berpotensi menyebabkan sakit kepala.

Layar Komputer

Duduk berjam-jam sambil memandang layar komputer dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala tersebut biasanya dipicu oleh mata lelah dan peredaran darah yang kurang lancar. Untuk mengatasinya, istirahatkan mata dengan cara memejamkan mata atau memandang objek yang jauh selama beberapa menit. Dengan cara tersebut otot mata akan kembali rileks dan Anda terbebas dari sakit kepala.

Ponsel

Menggunakan ponsel terlalu lama juga bisa memicu sakit kepala. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of the American Medical Association, paparan sinyal ponsel yang terlalu lama pada otak bisa menyebabkan peningkatan metabolisme glukosa, gangguan tidur hingga sakit kepala.

Kursi

Sekilas memang tidak ada hubungan antara kursi dan sakit kepala. Namun jika kursi yang Anda gunakan saat bekerja tidak sesuai dengan standar kesehatan, maka sangat mungkin kursi tersebut bisa menyebabkan sakit kepala.
Kursi yang tidak memiliki sandaran yang baik akan memaksa tulang leher untuk bekerja lebih berat yang dapat memicu sakit kepala.
Selain itu kursi yang kurang tepat juga bisa memicu gejala lain seperti sakit punggung, sakit leher, hingga kesemutan. Jadi, pilihlah kursi yang baik dan nyaman serta mempunyai kemampuan untuk menopang tubuh Anda secara maksimal.

Headset

Mendengarkan musik dengan headsetearphone atau alat sejenisnya memang mengasikkan. Bisa sambil santai, membaca atau mengerjakan pekerjaan lainnya. Tetapi tanpa disadari ada efek negatif yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut.
Apalagi jika Anda memainkannya dengan frekuensi suara yang tinggi, yang bisa menimbulkan trauma suara berlanjut. Selain menyebabkan sakit kepala, frekuensi suara yang terlalu tinggi juga bisa merusak sel-sel syaraf pendengaran.

Tas

Bahu merupakan bagian tubuh yang bekerja ekstra saat Anda membawa tas. Jika tas Anda terlalu berat maka beban bahu juga semakin berat. Hal ini dapat memicu nyeri bahu, leher hingga sakit kepala. Sebaiknya jangan membebani bahu dengan tas yang terlalu berat. apalagi jika Anda menggunakan satu bahu saja untuk menggantung tas. Kebiasaan tersebut dapat memperburuk postur tubuh Anda.

Topi

Alih-alih untuk menghindari sinar matahari atau sekedar mengikuti fashion, mengenakan topi juga bisa memicu sakit kepala. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh British Osteopathic Association (BOA) mengungkapkan bahwa memakai topi yang terlalu ketat dapat mengganggu aliran darah menuju kepala, sehingga dapat memicu sakit kepala. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti