Skip to main content

Membuat Efek Zoom Pada Gambar

Kali ini saya ingin berbagi kepada sobat blogger bagaimana cara Membuat Efek Zoom Pada Gambar Postingan Blog. Memang cara ini sudah begitu lama di terapkan oleh sobat blogger namun tak ada salahnya kalau saya mengulas lagi artikel Membuat Efek Zoom Pada Gambar Postingan agar sobat blogger khususnya yang masih pemula agar tahu, seperti owner blogger ini yang masih pemula.

Sebenarnya cara ini mudah sekali dan tidak merepotkan, hanya dengan tambahan kode sedikit maka efek zoom untuk gambar postingan akan berubah, seperti apa yang di inginkan dan hal ini menjadi kebanggaan yang unik bagi sobat blogger yang baru. Anda bisa lihat efek zoom gambar di postingan.

Bisa di lihat contoh gambar di postingan ini apabila sudah mencoba mengarahkan cursor ke gambar, maka akan memberikan efek zoom. Kalau anda sudah melihat gambar di atas mari kita mulai tutorial membuat efek zoom pada gambar postingan:
  1. Silahkan anda login ke blogger
  2. Menuju edit tamplate. jangan lupa untuk centang expand widget
  3. Cari kode  ]]></b:skin> (untuk memudahkan silakan tekan Ctrl+F dan masukan kode  ]]></b:skin>)
  4. Kalau sudah ketemu silahkan copy kode dibawah ini dan paste di atas kode  ]]></b:skin>
.post img:hover {
-moz-trnasform: scale(1.3) ;
-webkit-transform: scale(1.3);
-o-transform: scale(1.3)  ;
-ms-transform: scale(1.2)  ;
transform: scale(1.3) ;}


NB: kalau dalam template anda ada kode .post img:hover sebelum kode yang akan anda taruh alangkah baiknya kalau anda hapus dulu.

Semoga postingan ini bermanfaat buat sobat blogger.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti