Skip to main content

Otot Lengan Fantastis Berawal dari 8 Latihan Ini

Otot lengan yang kekar dan berotot menjadi salah satu syarat mutlak bagi pria untuk meningkatkan penampilan.
Otot-Lengan-Fantastis-Berawal-dari-8-Latihan-Ini
Tidak hanya itu, memiliki otot lengan yang terlatih dengan baik juga dapat membantu tubuh beraktivitas lebih efisien, sehingga dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan lebih cepat dan ringan.
Ada 4 bagian otot lengan yang paling sering dilatih oleh banyak pria, yaitu forearm, bicep, tricep, dan shoulder.

Nah, 8 latihan yang dikutip dari bodybuilding.com berikut ini akan membantu Anda melatih keempat bagian otot lengan tersebut secara merata agar Anda bisa memiliki otot lengan yang kencang dan kekar. 

Dumbell Lying Lateral Raise


Dumbell-Lying-Lateral-Raise
Tahapan Pelaksanaan:

    Berbaring tengkurap pada bench
    Genggam dumbell di kedua tangan (hammer grip)
    Angkat dumbell ke sisi tubuh hingga sejajar bahu
    Tahan beberapa saat
    Ulangi

    Front Dumbell Raise


    Front-Dumbell-Raise
    Tahapan Pelaksanaan:

      Berdiri tegap
      Kedua tangan memegang dumbell lurus di samping badan
      Angkat dumbell ke depan hingga sejajar bahu
      Tarik nafas saat menurunkan beban dan hembuskan nafas saat mengangkat

    Alternate Hammer Curl


    alternate-hammer-curl-
    Tahapan Pelaksanaan:

      Berdiri tegap
      Genggam dumbbel di kedua tangan (hammer grip)
      Angkat tangan kanan hingga sejajar dada
      Turunkan
      Angkat tangan kiri dengan gerakan yang sama
      Turunkan
      Lakukan secara bergantian

    Close Grip EZ Bar Curl


    close-grip-ez-bar-curl-
    Tahapan Pelaksanaan:

      Berdiri tegap
      Genggam EZ Bar dengan telapak tangan merapat ke tengah (close grip)
      Angkat EZ Bar ke arah dada
      Turunkan perlahan
      Ulangi

      Palms Up Dumbbel Wrist Curl


      Palms-Up-Dumbbell-Wrist-Curl
      Tahapan Pelaksanaan:

        Duduk bertumpu pada lutut
        Kedua tangan bertumpu pada bench 
        Telapak tangan menghadap ke atas dengan menggenggam dumbbel
        Angkat pergelangan tangan ke atas
        Jaga agar lengan tidak ikut terangkat, cukup pergelangan tangan saja
        Kembali ke posisi semula
        Ulangi

      Plate Pinch


      Plate-pinch-
      Tahapan Pelaksanaan:

        Pilih plate dengan berat ideal
        Ambil plate dari lantai dengan kelima jari menghadap ke bawah
        Angkat plate hingga sebatas pinggang
        Kembali ke posisi semula
        Ulangi

      Standing Bent Over Two Arms


      standing-bent-over-two-arm-dumbbell-triceps-extension-
      Tahapan Pelaksanaan:

        Genggam dumbbel di kedua tangan
        Kaki rapat dengan tubuh sedikit membungkuk
        Ayunkan kedua siku ke belakang
        Usahakan jangan mengayunkan seluruh lengan
        Fokuskan pada pergerakan siku
        Kembali ke posisi awal
        Ulangi

      Standing Towel Triceps Extension


      standing-towel-triceps-extension-jpg
      Tahapan Pelaksanaan:

        Ajak teman Anda untuk membantu
        Minta teman Anda untuk berdiri di belakang Anda
        Ambil handuk kecil dan pegang ujungnya di atas kepala
        Ujung yang lain di pegang oleh teman Anda
        Minta teman Anda untuk menahan handuk tersebut ketika Anda menariknya ke atas
        Pastikan teman Anda tidak menahannya terlalu kuat agar Anda tidak berpotensi cedera
        Ulangi beberapa repetisi.
      Untuk mendapatkan hasil maksimal, imbangi latihan di atas dengan diet tinggi protein dan istirahat cukup. Well, selamat mencoba!
       

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Padmasana dan Aturan Pembuatan Padmasana secara detail

Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi dapat tercapai dengan baik. ARTI PADMASANA Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Dr. P.J. Zoetmulder  (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga.Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus Kawi-Indonesia yang disusun oleh  Prof. Drs.S. Wojowasito (Penerbit CV Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga teratai, a

Dinamika Budaya Organisasi

DINAMIKA BUDAYA ORGANISASI A.                 Pengertian Budaya Organisasi Berdarakan pengertian kebudayaan di atas, budaya organisasi itu didasarkan pada suatu konsep bangunan pada tiga tingkatan, yaitu: Tingkatan Asumsi Dasar ( Basic Assumption ), kemudian Tingkatan Nilai ( Value ), dan Tingkatan Artifact yaitu sesuatu yang ditinggalkan. Tingkatan asumsi dasar itu merupakan hubungan manusia dengan apa yang ada di lingkungannya, alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, hubungan itu sendiri, dan hal ini, asumsi dasar bisa diartikan suatu philosophy, keyakinan, yaitu suatu yang tidak bisa dilihat oleh mata tapi ditanggung bahwa itu ada. Tingkatan yang berikutnya Value , Value itu dalam hubungannya dengan perbuatan atau tingkah laku, untuk itu, value itu bisa diukur (ditest) dengan adanya perubahan-perubahan atau dengan melalui konsensus sosial. Sedangkan artifact adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi sulit untuk ditirukan, bisa dalam bentuk tehnologi, seni, atau sesuatu yang b

Makna Acintya Dalam Hindu

Paling tidak ada dua makna yang dapat diurai berkaitan dengan “Acintya” ini. Pertama, Acintya sebagai suatu istilah yang didalam kitab suci Bhagavadgita II.25, XII.3 atas Manawadharmasastra I.3 disebut dengan kata: Acintyah, Acintyam atau Acintyasa yang artinya memiliki sifat yang tidak dapat dipikirkan. Dalam bahasa Lontar Bhuwana Kosa, “Acintyam” bahkan diberi artian sebagai “sukma tar keneng anggen-anggen”: amat gaib dan tidak dapat dipikirkan. Lalu siapa yang dikatakan memiliki sifat tidak dapat dipikirkan itu, tidak lain dari Sang Paramatman (Hyang Widhi) termasuk Sang Atman itu sendiri. Jadi, sebagai suatu istilah, “Acintya” mengandung makna sebagai penyebutan salah satu sifat kemahakuasaan Tuhan. Kedua, Acintya sebagai symbol atau perwujudan dari kemahakuasaan Tuhan itu sendiri. Bahwa apa yang sebenarnya “tidak dapat dipikirkan” itu ternyata “bisa diwujudkan” melalui media penggambaran, relief atau pematungan. Maka muncullah gambar Acintya di atas selembar kain puti